Thursday, August 30, 2018

Simbol modern kota Milan.


Bosco Verticale (hutan vertikal) adalah kompleks apartemen yang dirancang oleh arsitek Italia bernama Stefano Boeri. Terdiri dari dua bangunan berbentuk menara, dengan ketinggian masing-masing 110 m dan 76 m. Terletak di distrik isola, kawasan bisnis kota Milan, tepatnya di depan stasiun kereta api Porta Garibaldi.

Apartemen Bosco Verticale sebenarnya menawarkan gaya hidup baru. Gaya hidup modern yang penuh kenyamanan dan keamanan, dipadu dengan keinginan hidup di ekosistem alami. Sebuah ide bangunan yang sangat mendukung proyek reboisasi, memberikan kontribusi untuk regenerasi lingkungan dan keanekaragaman hayati perkotaan tanpa harus memperluas area kota.

Tahun 2014, Bosco Verticale memenangkan “International highrise award”, sebuah penghargaan international untuk bangunan bertingkat tinggi dalam desain arsitektur). Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Perkotaan dan diikuti oleh 800 gedung pencakar langit di seluruh dunia, bangunan ini juga memenangkan penghargaan sebagai "gedung pencakar langit paling indah dan inovatif di dunia".

Tampak dari depan stasiun kereta api Porta Garibaldi Milan.

Bosco verticale bagaikan pemadatan unsur - unsur dan suasana alam di dalam kota. Menjadi rumah bagi 800 pohon (masing-masing 3, 6 dan 9 meter), 4.500 semak dan 15.000 tanaman. Terdiri dari berbagai macam tanaman hijau dan tanaman berbunga. Didistribusikan ke setiap lantai dan ditempatkan disesuaikan dengan posisi bangunan terhadap sinar matahari.

Sistem tanaman bangunan ini sangat membantu dalam menciptakan iklim mikro, membantu menciptakan kelembaban, menyerap CO2, mengurangi debu dan menghasilkan oksigen. Begitupun dengan daun – daunnya yang rimbun, bisa melindungi manusia dan rumah dari sinar matahari dan polusi suara.

Berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh subur di bosco verticale, membuat berbagai jenis serangga dan burung berdatangan membuat sarang. Apalagi di musim semi, waktu dimana bunga-bunga bermekaran dan daun – daun mulai tumbuh. Menjadikan bangunan inis sebuah simbol spontan kota kolonisasi baik tumbuhan maupun hewan. 



Dalam proses pembangunannya, hutan vertikal juga melalui berbagai tahapan yang rumit. Dalam kurun waktu dua tahun, bekerjasama dengan ahli botani, tanaman-tanaman dibudidayakan terlebih dahulu di tempat pembibitan. Pengelolaan tanaman pun mengikuti peraturan yang ditetapkan, seperti: vas, pengaturan dan jumlah tanaman di setiap lantai apartemen dan perhitungan yang akurat akan kebutuhan air yang diperlukan untuk semua jenis tanaman. 

Pengairan pohon pohon ini menggunakan sistem irigasi tetes yang diatur di pusat penampungan. Air yang digunakan diambil dari air pembuangan ( sudah melalui proses penjernihan) dan air tanah yang disatukan di dalam tangki penampungan. Air kemudian dialirkan melalui jaringan pipa irigasi.

Pipa-pipa yang digunakan juga memiliki daya tahan terhadap suhu rendah, sehingga secara otomatis aliran air terhenti saat suhu dibawah nol derajat . Pengontrolan dilakukan oleh serangkaian sensor pemantau jarak jauh, yang sekaligus bisa mendeteksi jika terjadi malfungsi. 

Pasokan air ke setiap tanaman diatur oleh perangkat kontrol yang terdiri dari katup pembuangan, regulator tekanan dan beberapa unit filter. Irigasi dikendalikan secara elektrik, yang mampu menghitung kebutuhan riil air yang perlukan oleh setiap tanaman. Setiap katup di sistim irigasi juga tidak saling ketergantungan satu dengan yang lain, sehingga menjamin aliran air berjalan dengan baik.


Dari arah depan, bangunan ini terlihat seperti sebuah hotel. Memiliki atrium berdinding kaca dan keamanan yang begitu ketat. Semua jendela di apartemen ini menghadap ke kota dengan pemandangan yang sensasional. Sedangkan bagian dalam apartemen masing – masing seluas 200 meter persegi ini dirancang oleh Matteo Nunziati.

Karena sebuah kompleks perumahan, rasanya agak sulit bagi kita untuk merasakan dan melihat suasana di dalam gedung. Tapi tepat didepan bangunan ini, ada sebuah taman yang luas dan dilengkapi dengan kursi – kursi taman. Jadi meskipun kita berada di tengah kota Milan yang sibuk, kita tetap bisa merasakan suasana yang tenang, bisa menghirup udara yang segar, sambil mendengarkan kicauan burung dan suara daun yang bersentuhan tertiup angin.


Kini konsep hunian hutan perkotaan “Stefano Boeri” dikembangkan di banyak negara, seperti : Prancis, Albania, Swiss, Cina dan lain – lain. Di Italia sendiri, studio “Stefano Boeri” sedang menjalankan proyek perumahan baru dengan nama “Ca’ delle Alzaie” di tepi sungai Sile, di kota kuno Treviso. 

Di tempat ini, studio Boeri akan membangun tiga kompleks perumahan hutan vertikal. Dibangun di sebuah pabrik yang sudah tidak terpakai, tidak jauh dari pusat kota dan berada di viale IV Novembre, salah satu jalan terpenting di kota ini. Mampukah arsitek Stefano Boeri menerima tantangan ini ? kita tunggu hasilnya. Arrivederci….


Trailer Bosco Verticale Milan :



No comments:

Post a Comment

More articles

Holocaust Memorial Milan.

Other posts