Thursday, August 30, 2018

Alberobello, sebuah desa unik di Italia.

http://www.gnv.it/viedelmare/wp-content/uploads/2017/03/Trulli-Alberobello.jpg

Berkunjung ke kota Alberobello akan membuat kita berdecak kagum. Sebuah kotamadya berpenduduk 10.708 jiwa di provinsi Bari wilayah Puglia, Italia Selatan. Kota kecil yang dikenal karena rumah khasnya yang disebut trullo, di kawasan "Murgia dei trulli”. Sebuah kawasan yang meliputi dataran tinggi Murge dan lembah Itria.

Melihat bangunan-bangunan ini, akan mengingatkan kita rumah–rumah di zaman prasejarah. Trulli ( karena banyak trullo) di kota Alberobello termasuk trulli tertua yang diperkirakan dibangun sejak abad ke-14. Untuk melindungi keunikannya, sejak desember 1996, kawasan ini dilindungi oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia. 

Sejak dahulu, daerah bertanah merah ini merupakan lahan pertanian yang subur. Penuh dengan pohon anggur, pohon oak, dan pohon zaitun. Di sinilah rumah-rumah trulli bertebaran. Rumah kuno yang disusun dari batu kering dengan atap berbentuk kerucut. 

Alberobello berasal dari bahasa Latin “Sylva Arboris Belli” atau “hutan pohon perang”. Pada masa itu, kawasan ini memang tertutupi oleh pohon-pohon yang tumbuh subur. Antara tahun 1400 – 1500, sekelompok petani dari Conservano memutuskan menetap, kemudian membangun rumah-rumah mereka menggunakan material yang ada.

Trulli di kota Alberobello. 

Meskipun terlihat sederhana, trulli bisa menjadi contoh brilian dari arsitek-arsitek masa itu. Mereka menggunakan gaya arsitektur yang  berbeda di zamannya. Sebuah ekspresi dan ide cemerlang dari generasi petani dan penggembala. Menggunakan kemampuan dan kreatifitas yang mereka miliki, disesuaikan dengan kebutuhan mereka saat itu.

Pada umumnya, Trulli berfungsi sebagai tempat tinggal sementara pemilik tanah, para petani dan penggembala. Bangunannya memiliki struktur yang sangat baik dan ekonomis. Berdinding tebal dan dicat kapur berwarna putih yang berfungsi sebagai penyeimbang panas. Bisa mempertahankan panas pada musim dingin dan melepas dingin di musim panas. 

Atap rumah trulli berbentuk kerucut, tanpa kayu dan tiang penopang. Ini berfungsi mengarahkan air hujan supaya mengalir ke tempat penampungan. Air yang terkumpul nantinya dipergunakan untuk mencukupi kehidupan mereka dan ternak – ternak yang mereka miliki. 

Trulli juga dibangun dari batu kapur kering tanpa pengikat apapun. Tujuannya supaya rumah mudah dibongkar dengan mudah dan cepat. Mereka berusaha untuk menghindari pajak rumah yang dibebankan oleh para tuan tanah. Sebuah peraturan yang sangat membebani mereka dari Kerajaan Naples. Peraturan kewajiban membayar pajak untuk setiap pemukiman baru di daerah kekuasaannya.

Trulli kuno. 

Namun ada yang menarik dari rumah trulli ini, yaitu simbol atau tanda yang tertulis di depan atapnya. Kalau kita perhatikan, tanda-tanda itu seperti simbol-simbol magis dan ritus keagamaan. Ada simbol Kekristenan ( salib, cawan ekaristi), simbol Pagan ( tanduk sapi, ayam jantan, ular, tapal kuda), simbol geometris kuno (lingkaran, segitiga), simbol astrologi ( zodiak, matahari ) dan masih banyak juga simbol yang lain. 

Simbol yang membuktikan kalau masyarakat pada waktu itu memiliki asal-usul dan keyakinan berbeda. Simbol yang mengandung banyak makna, dan yang paling umum adalah simbol untuk melindungi keluarga yang tinggal di trullo dari kuasa kegelapan dan kejahatan. Ada juga simbol-simbol bentuk penyembahan dan permohonan kepada dewa-dewi Pagan supaya mendapatkan hasil panen yang baik.

Berbagai simbol diatap kerucut.

Masih dalam area yang sama di wilayah Murgie dan lembah Itria, dataran dan lembah yang penuh dengan kebun anggur dan kebun zaitun. Selain kota Alberobello, ada kota-kota kecil lainnya yang tak kalah menariknya. Kota-kota ini letaknya berdekatan satu dengan yang lainnya, seperti: kota Locorotondo, Martina Franca dan Cisternino.

Kemudian ada dataran Fasano, tempat dimana kita bisa beristirahat di rumah-rumah pertanian bersejarah. Ada kawasan yang diubah menjadi sebuah resort kesehatan dengan kebun-kebun herbal aromatik. Dan rumah-rumah kuno yang tetap dipertahankan keasliannya, lengkap dengan teras yang menawarkan pemandangan yang indah. 

Salah satu toko souvenir di kota Alberobello.

Karena banyak hal yang menarik, kawasan ini selalu ramai dikunjungi para turis, baik asing maupun lokal. Mereka biasanya menginap di trulli yang sudah disulap menjadi hotel-hotel yang bagus, tanpa merubah bentuk aslinya. Di sini para turis bisa merasakan bagaimana menjadi tuan-tuan tanah di masa lalu, berkat pelayanan hotel yang baik dan memuaskan. 

Tapi banyak juga turis yang tertarik untuk menyewa trulli milik penduduk setempat. Dengan cara ini mereka bisa merasakan bagaimana hidup keseharian masyarakat di abad ke-14. 

Tempat ini juga bagaikan surga bagi para pencinta alam. Mereka bisa bersepeda atau berjalan kaki bersama. Menyusuri setiap tempat yang meninggalkan jejak-jejak sejarah yang  penuh  makna, salah satunya tentang toleransi dengan sesama. 

Walaupun mereka berbeda, para petani dan penggembala ternak selalu bekerja sama. Saat mereka menanam maupun memanen. Saling menjaga ternak-ternak milik mereka baik siang maupun malam. Bahu-membahu membangun rumah saat yang lainnya membutuhkan tempat untuk berteduh. Kehidupan mereka bagaikan sebuah peribahasa yang mengandung arti yang sangat dalam: berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.  Arrivederci…

Trailer Alberobello:




Sumber :
http://www.lastampa.it/2018/02/09/societa/alberobello-i-misteriosi-segni-sul-cono-dei-trulli-VuhCGguj4XKdif40v05uKI/pagina.html








4 comments:

  1. Replies
    1. Terima kasih sdh mampir ke bloggku, suatu saat pasti bs mampir ke sini juga

      Delete
  2. Benar-benar unik ya!
    Aku juga baru tahu tentang desa unik ini.
    Satu lagi manfaat bergabung dengan komunitas blogger, menambah wawasan

    ReplyDelete

More articles

Holocaust Memorial Milan.

Other posts