Monday, August 20, 2018

Perpustakaan umum " Casanatense" di kota Roma.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8b/Casanatense_1120152.JPG/1200px-Casanatense_1120152.JPG

Kota Roma selain memiliki bangunan-bangunan bersejarah Romawi, juga memiliki banyak museum dan perpustakaan umum yang bertugas merawat buku-buku dan benda –benda berharga, sebagai warisan budaya supaya tidak hilang ataupun rusak. Salah satu perpustakaan Romawi tertua dan terbesar di kota adalah perpustakaan umum “Casanatense”, yang didirikan tahun 1701 oleh Kardinal Girolamo Casanatense.

Di hari pertama peresmiannya, Kardinal Girolamo Casanatense menyumbangkan koleksi pribadinya dari tahun 1620-1700. Terdiri dari 25.000 buku dan 160.000 benda-benda bersejarah, seperti berbagai bentuk perisai perang Romawi. Selanjutnya perpustakaan diperkaya juga oleh karya-karya yang berhubungan dengan teologi, filsafat, hukum Romawi, ekonomi dan yang berkaitan dengan kota Roma. 

Sejak tahun 1872 perpustakaan ini dikelola oleh negara di bawah pengawasan Departemen Kebudayaan. Kini perpustakaan umum “Casanatense memiliki sekitar 400 ribu lebih buku, termasuk 60 ribu buku yang berada di ruang utama.

Perpustakaan ini beralamat di jalan Santo Ignazio no.52 di kota Roma. Tempat yang  tidak sulit dijangkau, karena berada di pusat kota Roma dan berdekatan dengan museum-museum lainnya di kota ini. Perpustakaan umum ini dibuka setiap hari kerja dari jam 8.30 pagi sampai jam 16.00 sore. Jadi bagi para pencinta buku pastikan mengunjungi tempat ini ketika berada di kota Roma.
http://www.artwave.it/wp/wp-content/uploads/2016/06/13450816_10208558517457197_7047451729259383046_n.jpg
Ruang utama.

Sebuah pemandangan menarik langsung terlihat, begitu kita memasuki ruang utama perpustakaan ini. Di ujung ruangan sebuah patung marmer putih Girolamo Casanatense , berdiri dengan ramah seakan menyapa setiap pengunjung yang datang. Susunan rak-rak kayu yang masih berdiri kokoh, mengelilingi sisi-sisi ruangan dengan tinggi sampai ke langit-langit. Penuh dengan buku-buku yang masih tersusun dengan cara kuno tetapi rapi. Ditandai dengan sebuah label sesuai dengan urutannya : puisi, sastra , sejarah dan lain-lain.

Ada dua ruangan lain yang dipergunakan sebagai ruang membaca. Ruangan yang tenang, rapi dengan sumber cahaya yang cukup baik. Suasana yang begitu nyaman dan  menyenangkan untuk membaca buku halaman demi halaman, kadang membuat kita lupa waktu untuk pulang.

http://www.artwave.it/wp/wp-content/uploads/2016/06/13432279_10208558515777155_5023139712882899582_n.jpg
Posisi planet-planet dalam zodiak, sebuah karya astrologi abad ke-14.

Di perpustakaan ini dipamerkan juga berbagai perisai (tameng) perang Romawi dalam berbagai bentuk dan ukuran sesuai zamannya. Baik material yang digunakan maupun bentuk banyak mengalami perubahan (persegi, panjang, bulat dan oval). Perisai adalah alat perang yang paling penting yang digunakan orang-orang Romawi dulu. Berfungsi untuk menangkis atau membelokkan pukulan selama pertempuran, juga untuk melindungi tubuh dari serangan lawan. Orang-orang Romawi menggunakan perisai-perisai ini selama 12 abad terakhir, sekitar tahun 753 SM sampai jatuhnya Kekaisaran barat tahun 476 M. 



http://www.gruppostoricoromano.it/it/scudo/
Salah satu koleksi perisai perang. 

Sejak tahun 1759 perpustakaan Casanatense menjadi perpustakaan umum paling penting dan mengesankan di Eropa. Ini berkat pimpinan dan bimbingan seorang pustakawan Giovanni Battista Audiffredi (1714-1794) yang mengabdikan diri hingga akhir hayatnya. Beliau juga seorang ahli teologi, menguasai tiga bahasa asing (Ibrani, Yunani dan Latin), ilmu alam, fisika dan astronomi. Dan dibawah bimbingannya perpustakaan ini berhasil menambah banyak koleksi buku-buku, baik yang ditulis tangan maupun yang dicetak, berbagai koleksi gambar dan lukisan.

Perpustakaan umum Casanatense hanyalah salah satu dari ribuan perpustakaan yang ada di Italia. Karena disini setiap kota kecilpun pasti memiliki perpustakaan umum. Sebuah tempat yang masih ramai dikunjungi orang-orang yang gemar membaca baik orang tua maupun muda. Perpustakaan juga menyediakan tempat yang nyaman untuk belajar bersama para pelajar dan mahasiswa. Selain dekat ke sumber informasi, tempatnya yang luas dan tenang, perpustakaan juga dilengkapi dengan wifi gratis. 

Meskipun begitu masyarakat disini juga mempunyai tantangan dan rintangan yang sama. Karena kita semua hidup didunia yang sama, dimasa teknologi berkembang begitu cepat. Berbagai usaha terus dilakukan oleh pemerintah Italia lewat berbagai program kegiatan di perpustakaan yang bisa menarik kaum muda mencintai budaya membaca.
 
http://www.varesenews.it/photogallery_new/images/2018/03/biblioteca-busto-arsizio-662648.610x431.jpg
Salah satu ruangan perpustakaan di kota Busto Arsizio.

Budaya membaca sebenarnya sudah lama digalakkan di Italia, bahkan dari zaman sebelum masehi.  Sekitar tahun 39 SM , perpustakaan pertama di kota Roma sudah berdiri. Sebuah ide dari Julius Caesar dan diresmikan oleh Asinius Pollio. Perpustakaan yang dibangun di dekat kuil Liberty. Dua bangunan kembar yang masing-masing digunakan untuk teks berbahasa Latin dan bahasa Yunani. Puing-puing bangunan ini masih ada dan menjadi sebuah simbol bagi masyarakat Italia, betapa pentingnya sebuah buku untuk melihat masa lalu dan menjadi pegangan untuk melihat masa mendatang.

Sama dengan sebuah ungkapan yang sering kita dengar dan mungkin juga sering kita ucapkan “Buku adalah jendela dunia”, sebuah jendela untuk melihat masa lalu dan menatap masa depan. Apakah kita pernah menjadi bagian didalamnya ? membukakan jendela yang masih tertutup atau jendela yang belum terbuka lebar sehingga semua orang yang berada di dalam ruangan bisa melihat dengan jelas betapa indahnya dunia ini. Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik dan menjadikan buku sebagai jendela dunia yang terbuka lebar bagi orang-orang disekitar kita.

Trailer perpustakaan "Casanatense":




Sumber :
https://www.internazionale.it/reportage/matteo-trevisani/2016/12/29/biblioteche-storiche-roma
http://www.artwave.it/cultura/cielo-e-terra-la-collezione-cartografica-della-biblioteca-casanatense/

No comments:

Post a Comment

More articles

Holocaust Memorial Milan.

Other posts