Wednesday, December 12, 2018

“The doctor 46“ Valentino Rossi.


Saya menulis artikel ini untuk sahabat saya, penggemar sejati MotoGP dan Valentino Rossi. Namun saya juga mengagumi kepribadiannya, meskipun saya bukan penggemar MotoGP. Saya mengenal Valentino Rossi lewat sebuah iklan Yamaha, dengan slogannya “Yamaha selalu terdepan”. Nama itu selalu tersimpan di hati, sebagai orang Italia pertama yang bisa berbahasa Indonesia.

Nama Valentino Rossi juga terukir dan dikenang masyarakat Italia dan dunia. Bulan maret 2010, pemerintah Italia melalui Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini memberikan penghargaan “Italy Award” kepada Valentino Rossi. Sebuah penghargaan bagi mereka yang berprestasi dan mengharumkan Italia di kancah International.

Pria dengan tinggi badan 182 cm dan berat 65 kg adalah orang pertama yang menerima penghargaan itu. Salah satu pembalap terkenal, diantara pembalap-pembalap hebat di arena balap motor dunia. Rossi juga satu – satunya pembalap yang berhasil meraih gelar juara dunia dalam 4 kelas berbeda: 125, 250, 500 cc dan MotoGP.



Valentino Rossi memulai karirnya dengan mengemudikan gokar, kemudian pindah ke minimotor. Setelah resmi masuk ke tim Aprilia, pada tahun 1996 dia memenangkan kejuaraan Italia kelas 125cc dan di kategori yang sama menempati posisi ketiga untuk tingkat Eropa. Di tim ini juga Rossi bisa meraih debut pertamanya, sekaligus mencapai harapannya menjadi juara dunia di kelas 250cc.

Pada tahun 2008 Rossi kembali menjadi juara dunia dan mendapatkan gelar juara dunia untuk kesembilan kalinya ditahun berikutnya. Di kejuaraan dunia 2011, Rossi memutuskan pindah ke tim Ducati. Di tim inilah untuk pertama kalinya dikenal dengan julukan “The Doctor 46”. Darimana asal mulanya julukan itu, mungkin hanya Rossi yang tahu.

Yang pasti nomor 46 adalah angka yang selalu menemaninya kemanapun Rossi bertanding. Nomor yang digunakan ayahnya Graziano Rossi, di setiap kejuaraan dunia yang dikutinya. Ini juga nomor seorang pembalap Jepang yang sangat dikaguminya. Mungkin nomor ini juga yang akan digunakan Rossi sepanjang karirnya.

Kemenangan Rossi tahun 1999.

Pada musim pertandingan tahun 2013 dan 2014 Rossi masuk dalam tim Yamaha. Dalam dua pertandingan ini, Rossi gagal mendapatkan gelar juara dunia. Dia hanya masuk dalam peringkat ke-4 dan ke-2 dunia saja. Bulan Juli 2014, Rossi kembali memperbarui perjanjian kontrak dengan Yamaha, kontrak itu masih berlangsung sampai sekarang. 

Sama seperti kita, keberhasilan dan kehebatannya di arena balap tidak selalu seiring dengan kehidupan pribadinya. Valentino Rossi juga beberapa kali mengalami kesedihan yang dalam dan masalah yang berat dalam perjalanan karirnya. 

Selain perceraian kedua orang tua yang disayanginya, Rossi juga kehilangan sahabat sekaligus teman se-profesi Marco Simoncelli pada 23 Oktober 2011. Kecelakaan di putaran kedua Grand Prix Malaysia. Insiden yang melibatkan dirinya bersama Colin Edwards, yang mengakibatkan kematian sahabatnya. Rasa bersalah yang terus mengikutinya, menjadi beban dalam kehidupan Rossi.

Kemudian tahun 2008, dia juga menghadapi masalah dengan pajak pendapatan. Kasus yang menguras waktu dan tenaganya, karena melewati proses pengadilan yang panjang. Dan terakhir adalah perselisihan yang terus terjadi di arena motorGP dengan rivalnya pembalap Spanyol, Marquez.

Bersama tim Yamaha tahun 2015.

Valentino Rossi melewati masa kecil yang bahagia. Lahir dari pasangan Stefania Palma dan Graziano Rossi tanggal 16 Februari 1979. Ayahnya adalah mantan pembalap motor terkenal Italia tahun 1970 -1980-an. Bakat dan hasrat itu yang diturunkan ayahnya ke Rossi kecil. Berkat bimbingannya, Rossi kecil sudah bisa mengendarai sepeda motor sejak usia dini. 

Kota Urbino adalah kota kelahirannya. Kota yang indah di wilayah Marche provinsi Pesaro-Urbino. Berada di daerah perbukitan Apennina Tosco-Romagnolo dan menjadi salah satu kota tujuan wisata Italia. Kota dengan asal-usul dan pusat-pusat kebudayaan kuno yang terawat dengan baik. Memiliki banyak monumen dan gereja dengan arsitektur unik dan indah. Sejak tahun 1998, kota Urbino dilindungi sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Kota Urbino.

Kota Tavullia adalah kota kedua Valentino Rossi. Kota tempatnya bertumbuh dan belajar banyak hal, hingga seperti sekarang ini. Pada tahun 2010, di pinggiran kota Tavullia, the Doctor 46 mendirikan “VR46 Riders Academy”. Sekolah untuk melatih dan mencetak pembalap – pembalap handal Italia di masa depan. Sekolah yang menawarkan semua yang para pembalap butuhkan untuk menjadi pembalap yang lebih cepat dan lebih kompetitif.

Mereka dilatih di sebuah kawasan yang bernama “Ranch di Valentino Rossi”. Jalur trek yang didominasi warna kuning sepanjang 2,5 km, di tengah lembah yang indah. Tempat impian para pembalap MotoGP pemula berlatih. Yang dibangun, dipelajari, dirancang dan dihiasi dengan elemen-elemen ikonik Valentino. Kedepannya, tempat ini akan dilengkapi dengan pusat kebugaran, jalur atletik 400 meter dan pusat pelayanan medis. 

"Ranch Valentino Rossi" di Tavullia.

Tahun 2018, Valentino Rossi genap berusia 39 tahun. Usia yang tidak muda lagi untuk seorang atlet. Dalam sebuah buku autobiografi Valentino Rossi yang ditulis Roberto Baldini, Vale ( nama panggilannya) bercerita tentang suka- dukanya dalam menjalani karir. “Pensa se non ci avessi provato”, demikian judul buku itu, pasti bisa menginpirasi siapapun yang membacanya.

Di salah satu paragrafnya, Valentino Rossi bercerita bagaimana caranya menghadapi kegagalan. Belajarlah dari kesalahan, kemudian menyusun strategi dan menang. Jika gagal mencapai target yang diharapkan, dia akan mencoba lagi tahun depan dan mencobanya lagi.

Di paragraf lainnya Vale juga bercerita tentang kesulitannya dalam menghadapi lawan yang tangguh, seperti Biaggi dan Gibernau. Namun yang paling sulit dan menakutkan adalah melawan dirinya sendiri. Baginya, menang atau kalah, tetap pemenangnya adalah hatinya.

Tapi yang paling penting buat Vale dukungan kuat dari keluarganya. Teristimewa dari ibunya dan saudaranya Luca Marini yang mengikuti jejaknya sebagai pembalap. Kemudian dukungan rakyat Italia yang selalu mengalir “ siamo sempre con te “ membuat Valentino Rossi terus bersemangat dan terus melaju. Arrivederci….

Trailer Valentino Rossi:


Sumber :
http://argomenti.ilsole24ore.com/valentino-rossi.html
https://www.motociclismo.it/valentino-rossi-segreti-ranch-tavullia-69440

4 comments:

  1. butuh perjuangan agar menjadi seorang legenda di olahraga seperti Moto GP

    ReplyDelete
    Replies
    1. wuih, segala sesuatu emang gk dimulai dengan mudah. Tapi kebanyakan orang hanya melihat hasil tanpa melihat proses

      Delete

More articles

Holocaust Memorial Milan.

Other posts