Saturday, December 8, 2018

Galeri lukisan klasik “Brera” Milan.


Di Italia dikenal dengan nama “Pinacoteca Brera”, galeri seni berskala internasional yang mewakili karya – karya seni Italia di dunia. Galeri yang memamerkan lukisan – lukisan klasik dari abad XIV sampai abad XX. Berdiri di sebuah bangunan seluas 24.000 m2 di via Brera no. 28 kota Milan. Sebelumnya, tempat ini adalah biara kuno abad XIV, namun sekitar abad XVII, direnovasi menjadi lebih kokoh oleh arsitek Francesco Maria Ricchini.

Tahun 1773, oleh arsitek Giuseppe Piermarini, bangunan ini kembali dirancang menjadi pusat pendidikan beberapa institut budaya kota. Diantaranya: Akademi Seni Rupa, Institut Sains dan Sastra Lombardy, dilengkapi dengan Perpustakaan Nasional Braidense, Observatorium Astronomi dan taman botani.

Patung Napoleon Bonaparte.

Pinacoteca Brera secara resmi didirikan pada tahun 1809, namun pembangunannya terus berlanjut sampai tahun 1859. Dimulai dari pintu masuk di via Brera, ruang perpustakaan, beberapa aula dan teras yang mengelilingi bangunan utama. Dan yang terakhir adalah halaman luas tempat berdirinya patung perunggu Napoleon Bonaparte karya Antonio Canova.

Sejak abad ke-19 di sepanjang teras dan koridor dipamerkan monumen para seniman, dermawan dan para ilmuwan yang terkait dengan institusi Braidense. Beberapa terlihat di depan tangga yang menuju ke galeri. Ada patung Cesare Beccaria karya pemahat Pompeo Marchesi dan Giuseppe Parini karya pemahat Gaetano Monti.

Galeri ini didirikan ketika Napoleon Bonaparte dan pasukannya berhasil menguasai kerajaan di wilayah Italia utara. Di masa itu tepatnya awal abad ke-19, gereja – gereja dan organisasi keagamaan di Italia mengalami penindasan, kemudian barang – barang berharga milik mereka pun disita.


Pintu masuk Brera Milan.

Untuk memamerkan karya – karya seni dari semua wilayah yang ditaklukkannya, Napoleon Bonaparte mendirikan galeri ini. Sebagian karya seni itu dikirim ke Paris, sisanya dikumpulkan di galeri seni Brera dan dibeberapa galeri di kota-kota utama kerajaan.

Karena alasan diatas tadi, koleksi lukisan di galeri Brera Milan sangat berbeda dengan koleksi di galeri seni lainnya. Karena koleksi lukisan di Brera Milan bukan berasal dari koleksi pribadi kerajaan dan bangsawan, tetapi berasal dari para politisi dan negarawan.

Sampai kini karya - karya seniman besar Italia dipamerkan di Pinacoteca Brera, seperti: Andrea Mantegna (Cristo morto/Kristus mati), Raphael (The Marriage of the Virgin), Caravaggio (Makan Malam di Emaus) dan lain – lain.

Beberapa tahun kemudian karya para seniman asing juga turut mewarnai koleksi galeri ini, seperti: Antoon van Dyc, Jan de Bee, Joshua Reynolds dan Anton Raphael Mengs. Tahun 1976 dan tahun 1984, koleksi Brera Milan kembali bertambah dengan hadirnya karya - karya seni abad ke-20, diantaranya karya Picasso.

Karya pelukis Raphael (The Marriage of the Virgin).

Karena berada di pusat kota, galeri seni ini mudah dicapai oleh semua transportasi umum di kota Milan. Jika kita naik tram pilih line: 1, 4, 8, 12, 14 dan 27, jika naik bis umum, kita pilih bis dengan no: 61,97 dan jika naik Underground (dalam bahasa Italia: Metropolitana disingkat MM) pilih line: 2 (Lanza) atau line: 3 (Montenapoleone).

Galeri ini dibuka untuk umum dari hari: selasa – minggu, pukul: 8.30-19.15. Tutup setiap hari senin, 1 Januari, 1 mei dan 25 desember. Harga tiket sekitar 5 euro/orang, dan ada biaya tambahan sebesar 5 euro jika kita menggunakan Audioguide dalam bahasa Inggris, Prancis, Spanyol dan Jerman.

Pinacoteca di Brera menjadi rumah bagi lebih dari 400 karya seni. Karya – karya itu di pamerkan dalam 38 ruangan. Dimulai dari ruang I tempat delapan lukisan karya Donato Bramante dan Bernardino Luini dipajang. Di ruangan paling kiri ( ruang IA), ada lukisan dinding “Cappella di Mocchirolo” karya Maestro Mocchirolo.

Ruangan II, III dan IV, didedikasikan untuk lukisan – lukisan dari Italia utara. Beberapa karya seni yang dibuat dari akhir abad ke-13 sampai pengakuan gaya Gothic Internasional. Lukisan berupa gambar - gambar suci yang banyak menghiasi altar gereja – gereja masa itu. Lukisan yang mengilustrasikan penyembahan atau sejarah, kaya akan warna dan dilukis di atas kayu berlapis emas sebagai simbol kesucian.


Salah satu karya di Ruang II.

Ruangan VI – XV adalah ruangan yang memamerkan berbagai lukisan abad XV – XVI. Karya – karya para pelukis terkenal dari wilayah Veneto dan Lombardy. Diantaranya pelukis : Mantegna, Carpaccio, Bellini, Savoldo, Lotto, Bramantino dan lain – lain.

Salah satu lukisan yang menarik adalah “Cena in casa di Simone” ( makan malam di rumah Simon). Lukisan cat minyak karya Paolo Caliari atau Paolo Veronese, yang dilukis diatas kanvas berukuran 275 x 710 cm. Lukisan ini dibuat tahun 1570 dengan latar belakang perjamuan makan malam yang umum dilakukan masyarakat Veneto saat itu.

Paolo Caliari termasuk pelukis Italia yang beraliran renaissance, religius dan mitologis. Pelukis kelahiran Verona tahun 1528, yang semasa hidupnya aktif melukis di Venice dan di tempat-tempat lain di wilayah Veneto.


Lukisan karya Paolo Caliari “makan malam di rumah Simon”.

Ruangan selanjutnya adalah ruangan yang memamerkan lukisan – lukisan dari wilayah Italia tengah abad XV – XVI. Diantaranya karya: Correggio, Crivelli, Raffaello, Bramante dan Caravaggio. Dari sekian banyak pelukis, Vincenzo Campi adalah salah satu pelukis yang paling saya sukai. Pelukis Italia kelahiran Cremona tahun 1536.

Saya menyukainya, karena karya – karyanya banyak bercerita tentang pangan, dunia wanita dan keluarga. Sebut saja lukisan yang berjudul “Pescivendoli” (penjual ikan) yang dibuat Vincenzo Campi tahun 1579. Lukisan “Il mangiatore di fagioli con la famiglia ( makan bubur kacang dengan keluarga). Lukisan “La fruttivendola” (penjual buah) yang dibuat tahun 1580 atau lukisan “Cucina” yang bercerita tentang kesibukan sebuah keluarga di dapur mereka.

La cucina” karya Vincenzo Campi.

Di ruangan XXX sampai XXXVIII dipamerkan lukisan – lukisan abad XVIII - abad XIX. Beberapa ruangan memamerkan karya para pelukis asing, salah satunya: lukisan “Perjamuan akhir” karya Paul Rubens Pieter. Yang menarik lainnya adalah lukisan karya Canaletto, lukisan – lukisan yang bercerita tentang kanal di kota Venice.

Di ruangan lainnya dipamerkan karya - karya seniman Veneto dan Lombady, seperti karya dari: Ceruti, Bellotto, Pelizza da Volpedo, Tiepolo dan lain – lain. Dan lukisan “Il bacio” karya Francesco Hayez adalah salah satu lukisan abad XIX yang paling banyak mencuri perhatian pengunjung, sekaligus sebagai lukisan penutup di galeri ini.

Galeri seni “Brera” Milan bagaikan surga bagi para pencinta seni, sejarah dan kultur. Tempat yang tidak pernah sepi dan tidak membosankan meskipun datang berkali – kali. Karya – karya mereka benar - benar tertanam di hati dan selalu menggoda saya untuk kembali. Arrivederci…

Trailer galeri seni Brera Milan:



Sumber :

https://www.milan-museum.com/it/pinacoteca-di-brera.php


4 comments:

  1. Keren² lukisannya. Alirannya cenderung ke naturalis realistic kah?? 👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setiap masa ada ciri khasnya tersendiri, tergantung dimana era penulis hidup, ada aliran barocco, reinasance, abstrak dll..

      Delete
  2. Buat yg suka dengan sejarah, kultur, seni Italia memang tempat yg menyenangkan pak hehehe

    ReplyDelete

More articles

Holocaust Memorial Milan.

Other posts