Wednesday, October 10, 2018

Sejarah Kopi di Italia


Seperti warnanya yang hitam, kopi juga memiliki sejarah yang sedikit misterius. Diperkirakan budaya minum kopi di dunia, berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Mungkin sekitar abad XV, di negara-negara seperti Ethiopia, Persia dan Yaman, dimana pohon kopi ( arabica caffè) berasal. Dari sana, kopi pun  menyebar ke Turki dan Eropa.


Di Italia, kopi baru dikenal sejak tahun 1570, lewat jasa seorang dokter terkenal, sekaligus ahli botani yang bernama Dokter Prospero Alpino. Setelah lama tinggal di Mesir, Alfino pulang ke   ke Serenissima (kota Venice sekarang), dengan membawa beberapa karung kopi.
Di kota inilah, untuk pertama kali secangkir kopi diakui kenikmatannya. Kabar ini kemudian menjalar ke kota Turin, Genoa, Milan, Florence, Roma dan  kota - kota besar lainnya di Italia.


Antara tahun 1600 – 1700, biji kopi masih dijual mentah dan dipanggang secara manual. Namun kondisi ini, tidak menyurutkan para pengusaha kopi di kota Venice, untuk membuka lapangan kerja baru.  Mereka pun mulai membuka kedai - kedai kopi khas kota Venice.  Salah satunya adalah kedai kopi “ FLORIAN “di depan Piazza San Marco, yang buka pada tahun 1720.  Sampai sekarang cafe legendaris ini masih ramai dikunjungi, baik oleh turis maupun  para penikmat kopi. 

Kedai kopi pertama di kota Venice.( Foto: arsip Forian Cafe)

Kopi juga merupakan barang mewah pada awalnya. Hanya keluarga-keluarga kaya dan orang-orang tertentu saja yang mampu membelinya. Biasanya mereka memanggangnya di rumah, untuk dikomsumsi sendiri atau menjamu tamu. Situasi ini menginspirasi seorang pengusaha bernama Carlo Bontadi,  untuk mendirikan sebuah pabrik penggilingan kopi pertama di Italia, di kota Rovereto, pada tahun 1790.

Perusahaan kopi Bontadi, kemudian mengembangkan seni memanggang kopi dengan peralatan khusus. Dari mesin penggilingan pertama yang digerakkan secara manual, dengan kapasitas 5 kg kopi. Berkembang ke mesin motor listrik pertama, dengan kapasitas pemanggangan 30 kg kopi per jam pada tahun 1930. Dikembangkan lagi menjadi mesin yang bisa menghasilkan 500 kg kopi panggang per jam pada tahun 1954.

Bontadi akhirnya tercatat dalam sejarah kopi Italia, sebagai perusahaan yang mampu memperluas jaringan penjualan kopi, hanya beberapa tahun sejak pendiriannya. Perusahaan ini juga  yang berhasil menanda tangani kontrak impor kopi pertama Italia.

Untuk mengenang kedekatan keluarga Botandi dengan kopi, pada bulan Januari 2016 diresmikan museum kopi “CoBo “ ( koleksi Bontadi) di kota Rovereto. Museum yang memamerkan koleksi pribadi keluarga Bontadi yang tersimpan selama 200 tahun. 

Pabrik kopi pertama di Rovereto.( foto: koleksi Museum Cobo).

Kesuksesan dalam mengelola kopi juga di alami oleh Luigi Lavazza. Pendiri Luigi Lavazza S.p.A., perusahaan Italia yang memproduksi kopi panggang di Turin pada tahun 1895. Ada juga Caffè Illy yang didirikan oleh Francesco Illy di Trieste pada tahun 1933. Pellini Caffè yang didirikan pada tahun 1922 di kota Verona dan yang lainnya. 

Setelah menyebar ke seluruh semenajung, kopi bagaikan minuman ritual bagi berbagai kalangan masyarakat Italia. Sehingga muncul sebuah ide tentang "espresso", mesin yang bisa mengurangi waktu persiapan kopi di tempat umum. Pada tahun 1855 Prototipe mesin espresso pertama dipamerkan di l’Esposizione Universale di Parigi (Pameran Universal Paris).

Mesin espresso.

Pada tahun 1901, mesin kopi espresso bertenaga uap pertama diciptakan oleh Luigi Bezzera, seorang insinyur Italia yang bermukim di kota Milan. Penemuannya itu menjadikan dorongan bagi penelitian dan peningkatan teknologi yang diprakarsai oleh banyak perusahaan Italia, termasuk La Pavoni dan Victoria Arduino.

Antara tahun 1940 – 1950, adalah masa dimana perusahaan-perusahaan mesin espresso banyak melakukan perubahan besar dalam estetika mesin. Pada tahun 1948 Achille Gaggia memperkenalkan ekstraks "Pressure", yang memungkinkan memperoleh minuman yang lebih pekat dan lebih aromatik. Kemudian pada tahun 1949 arsitek terkenal Giò Ponti menciptakan mesin espresso pertama dengan boiler horizontal untuk La Pavoni

Menyiapkan kopi di rumah juga menjadi lebih mudah dan singkat, sejak di temukan "Moka Express". Mesin kopi yang terdiri dari empat elemen aluminium utama dan memiliki pegangan Bakelite. Mesin ini dirancang oleh seorang pengusaha Italia bernama Alfonso Bialetti pada tahun 1933. Namun, selama bertahun-tahun, pengoperasian Moka tidak banyak mengalami perubahan.

Mesin moka.

Minum kopi memang sebuah tradisi kuno, yang kini menjadi sebuah tradisi milik kita semua, di belahan dunia manapun. Mungkin sedikit orang yang peduli dengan asal usulnya, tapi kopi tetap menjadi minuman yang dicintai banyak orang, yang bisa menyatukan kita sebagai mahluk sosial. Budaya yang akan terus berlanjut, dari generasi ke generasi, meskipun memiliki ciri khasnya tersendiri, dalam cara penyajiannya.

Meskipun harus mengimpor kopi dari Afrika, Asia dan Amerika Selatan setiap tahunnya. Budaya ngopi juga telah menyatu dengan kultur masyarakat Italia. Kopi  juga telah  menginspirasi banyak orang Italia untuk menciptakan sesuatu, bahkan masih terus berlanjut sampai sekarang. 

Hasil - hasil penemuan mereka itu tersimpan dengan rapih di banyak museum kopi. Ini sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang sudah bekerja keras dan menciptakan berbagai ide cemerlang, sehingga secangkir kopi yang nikmat tersaji di tangan kita.


Selain museum kopi di kota Rovereto, Italia juga memiliki museum kopi Lavazza di Turin, museum kopi Trieste, museum kopi Dersut di Conegliano Veneto. Kemudian museum mesin – mesin kopi Cagliari dan MUMAC di kota Milan.

Museum MUMAC.

MUMAC Milan diresmikan tahun 2012, museum yang memiliki koleksi mesin kopi terbanyak dan terlengkap di dunia. Beralamat di via Neruda no. 2 Binasco kota Milan, dibangun diatas bangunan bersejarah Cimbali Group, salah satu perusahaan profesional Italia yang memproduksi peralatan espresso dan cappuccino. 


Museum ini dibuka untuk umum dengan perjanjian, buka dari hari selasa sampai jum’at, dari jam 10.00 – 13.00 dan jam 14.30 – 17.00. Memiliki luas bangunan 1.700 meter persegi dan berwarna merah, dirancang oleh desainer Valerio Cometti dan arsitek Paolo Balzanelli. Karena bentuknya yang unik, museum ini termasuk salah satu dari 101 bangunan terindah di dunia. 

Menyusuri ruangan – ruangan di museum MUMAC , seperti dalam perjalanan sepanjang zaman. Memiliki enam ruang pameran yang masing – masing di tandai oleh papan pengantar yang menceritakan periode historisnya. Ruangan diperkaya juga dengan foto – foto, layar sentuh untuk mengundang interaktivitas para pengunjung, berbagai poster iklan dan benda-benda karakteristik dari waktu ke waktu. Setiap langkah kita juga diiringi oleh sebuah alunan musik.

Di museum – museum inilah kita bisa belajar, bahwa kopi yang kita minum setiap hari, hanyalah bagian terakhir dari sebuah kisah yang dimulai jauh ke belakang. Museum yang akan menginspirasi setiap generasi untuk menciptakan sesuatu yang berguna juga untuk generasi kita selanjutnya. Arrivederci...

Trailer museum MUMAC Milan :


Sumber: https://www.lacucinaitaliana.it/news/in-primo-piano/caffe-storia

No comments:

Post a Comment

More articles

Holocaust Memorial Milan.

Other posts