Wednesday, October 31, 2018

Duomo Milan.


Inilah Duomo Milan, bangunan yang tidak asing di dunia pariwisata dan para pencinta travelling. Salah satu simbol kota Milan yang letaknya tepat di jantung kota Milan. Bangunan tinggi menjulang, berdinding marmer, bergaya gotik, penuh dengan ukiran dan patung-patung yang kaya akan makna.

Karya seni terbesar Lombardy, yang membutuhkan waktu hampir 5 abad untuk membangunnya. Dimulai pada tahun 1386 dan selesai pada tahun 1800. Gereja kebanggaan masyarakat Milan, lambang keabadian, kemegahan, keagungan dan keanggunan.

Pada mulanya, ini tempat kuil suci Romawi "Minerva”. Atas keinginan Sant’ Ambrogio, kuil itu kemudian diubah menjadi sebuah gereja yang didedikasikan untuk Santa Maria Nascente. Dibangun atas perintah penguasa Milan, Gian Galeazzo Visconti dan dukung sepenuhnya oleh masyarakat Milan. Inilah salah satu alasan, mengapa disebut Duomo bukan Katedral. Karena dari dahulu sampai sekarang, masyarakat Milanlah yang bahu membahu membangun dan menjaganya.

Bagian dalam Duomo Milan.

Selama pembangunannya, Duomo mengalami banyak perubahan karena penggantian penguasa Milan. Namun ide brilian dari Visconti tetap dipertahankan, tidak menggunakan batu bata sesuai tradisi waktu itu, tetapi menggunakan marmer Candoglia dari danau Maggiore. 

Ditangan para arsitek dan seniman ternama, seperti: Pelegrino Tibaldi, Martino Bassi, Leonardo da Vinci, Giulio Romano, Bramantino dan lain – lain, Duomo menjadi sebuah bangunan yang sangat menakjubkan. Kini, selain sebagai pusat pelayanan paroki Santa Tecla, gereja ini  tercatat sebagai gereja terbesar di Italia dan terbesar ke-empat di dunia.

Duomo Milan dibuka untuk umum setiap harinya, dari pukul 8.00 sampai pukul 19.00 malam. Untuk masuk ke ruangan utama Duomo, kita tidak dipungut biaya. Cukup antri dengan sabar, mengenakan pakaian yang sopan dan mengikuti setiap peraturan yang disampaikan petugas. 

Namun di beberapa ruangan, kita memang diwajibkan membayar karcis masuk dengan harga yang bervariatif, seperti: di museum Duomo, Scurolo di S. Carlo (ruangan Santo Carlo Barromeo), naik ke atap Duomo baik melewati tangga ataupun dengan lift, dan beberapa tempat lainnya. 

Jendela kaca Duomo.

Ruang utama Duomo memiliki ketinggian 50 meter, terdiri dari lima bagian yang dipisahkan oleh lorong. Setiap lorong disangga oleh barisan pilar yang kokoh. Di sebelah kanan - kiri lorong, berderet dengan rapih kursi kursi kayu. Lantai bangunan terbuat dari marmer bermotif bunga dengan perpaduan warna putih, biru dan perak.

Langit – langit dan kubah bangunan berbentuk lengkung, dipenuhi dengan ukiran dan lukisan para seniman. Sisi-sisi bangunan didominasi oleh jendela- jendela kaca yang tinggi dan megah. Beberapa lukisan di jendela kaca menceritakan tentang kisah kehidupan para Santo dan tokoh – tokoh dalam kitab suci, diantaranya kisah tentang “Giudizio Universale” (penghakiman terakhir).

Kita bisa berjalan di sepanjang sisi kiri ruangan utama. Menikmati berbagai karya seni sambil membaca tulisan – tulisan yang terpampang di depannya, seperti: kehidupan Bunda Maria, dekrit Konstantinus, kehidupan St. Ambrosius, sejarah kota Milan dan lain – lain.

Di sisi kanan ruangan utama, ada patung Sant Bartholomew, hasil karya pematung Marco Ferrari d'Agrate pada tahun 1562. Ada patung Ariberto d'Intimiano, salah seorang Uskup Agung Milan. Ada patung Gian Giacomo Medici, hasil karya pematung terkenal Michelangelo. 

Salah satu relief di ruang utama.

Di sudut kiri ruangan, berdiri il Candelabro Trivulzio, tempat lilin perunggu bercabang tujuh, setinggi 5 meter. Dipahat oleh pandai emas Prancis bernama Nicola da Verdun pada abad ke-11. Kemudian disumbangkan kepada Giovanni Battista Trivulzio pada tahun 1562.

Di altar utama, terdapat il Sacro Chiodo (Paku Salib Sejati), salah satu peninggalan yang paling berharga dari Duomo Milan. Letaknya di atas altar, berwarna merah dan terlihat sangat jelas dari berbagai sudut di ruangan utama. Di tempat ini juga terdapat tiga alat musik organ, yang pertama dibuat tahun 1938. Termasuk salah satu organ pipa terbesar di Italia dan yang terbesar di Eropa. Organ kedua dibuat tahun 1913, pernah diperbaiki tahun 1941 dan organ ketiga dibuat tahun 1984. 

Di bawah altar utama, terdapat pintu masuk ke Treasure of the Cathedral, tempat di mana jubah kuno, cawan emas, dan barang – barang berharga lainnya tersimpan. Di ruangan bawah tanah Duomo juga terdapat sisa – sisa bangunan battistero di San Giovanni alle Fonti. Tempat pembaptisan pertama di kota Milan yang dibangun tahun 378 – 397.

Jika kita tidak takut ketinggian, cobalah untuk naik ke atap Duomo. Melewati anak – anak tangga yang ada di samping Duomo atau menggunakan lift yang tersedia. Karena dari tempat inilah kita bisa melihat menara satu – persatu dari 145 menara yang dibangun di abad ke-18.

Atap Duomo Milan.

Saat tiba di atap, rasa lelah kita pun akan hilang seketika. Merasakan suasana di antara puncak menara – menara yang berdiri megah, sambil menikmati pemandangan kota Milan yang indah.

Dari sekian banyak menara, Madonnina adalah menara tertinggi di Duomo. Patung setinggi 4 meter yang terbuat dari lempengan tembaga dan dilapisi emas. Hasil karya pematung Giuseppe Perego dan ahli emas Giuseppe Bini. Menara yang menjadi simbol pelindung kota Milan ini diresmikan tahun 1774. 

Menara tertua adalah menara Carelli. yang dibangun tahun 1397-1404. Menara yang didedikasikan untuk Marco Carelli, sebagai penyokong dana terbesar dalam pembangunan Duomo Milan. Seorang dermawan kelahiran Milan antara tahun 1320 – 1327 yang semasa hidupnya aktif sebagai pengusaha dan bankir Italia. 

Diperkirakan Duomo Milan juga memiliki lebih dari 2500 patung. Yang paling banyak adalah patung yang mewakili orang – orang kudus, para martir dan tokoh – tokoh alkitab. Namun ada beberapa patung yang mewakili tokoh – tokoh tertentu, yang mungkin tidak ada hubungannya dengan Duomo sebagai tempat ibadah. Ada juga patung yang menyimpan misteri atau pesan tersembunyi dari pemiliknya. 

Patung Liberty di Duomo Milan.

Diantaranya ada Statua della Libertà (Patung Liberty), di Italia dikenal dengan nama Statua della Legge Nuova (patung hukum baru). Karya Camillo Pacetti tahun 1810 yang dibuat pada masa Napoleon Bonaparte berkuasa. Konon patung ini yang mengilhami Frederic Auguste Bartholdi, untuk membangun Patung Liberty di New York pada tahun 1885.

Ada patung penyair besar Dante Alighieri, konduktor Arturo Toscanini dan raja Vittorio Emanuele. Ada patung pemain tinju Primo Carnera, orang Italia pertama yang mendapat gelar kelas berat dunia. Ada patung dinosaurus kecil dan burung merpati. Dan yang lebih aneh, mungkin patung helm Romawi, raket tenis, sarung tinju, bola rugby, peralatan tukang kayu dan mungkin masih banyak lagi patung misterius lainnya.

Namun, dari yang saya pahami, ini tidak menjadi masalah bagi masyarakat Milan. Seperti dalam pembangunannya yang melibatkan banyak orang dalam berbagai profesi dan latar belakang. Maka hal yang wajar jika patung- patung yang dihasilkan juga ada sedikit perbedaan, karena Duomo Milan memang milik semua, milik alam semesta. Arrivederci….

Trailer Duomo Milan:



Sumber:
http://www.lombardiabeniculturali.it/architetture/schede/LMD80-00004/
http://curiosami.altervista.org/strano-universo-guglie-duomo/




Sunday, October 14, 2018

Banyak jalan menuju Roma.

http://www.arte.it/foto/600x450/69/64145-1280px-Rome_Via_Appia_Antica_13-01-2011_13-21-18.jpg

Peribahasa ini sudah kita dengar sejak kecil, pepatah yang bijak dengan arti yang sangat dalam. Supaya kita tidak mudah putus asa dalam mengupayakan sesuatu, dalam mengapai sesuatu, asalkan kita mau berusaha, pasti ada jalan keluar yang terbaik, karena banyak jalan menuju Roma.

Pepatah ini juga sangat populer di Italia, meskipun artinya sedikit berbeda: “Tutte le strade portano a Roma” (semua jalan menuju Roma), terlepas dari sisi yang mana keputusan diambil, kita akan mendapatkan hasil yang sama. Pepatah ini lahir dimasa ekspansi Romawi, saat Kekaisaran menduduki seluruh lembah Mediterania dan sebagian besar benua Eropa.

Saat Roma menjadi pusat dunia, kota ini menjadi titik referensi seluruh wilayah Eropa. Kota yang ramai dan maju, tempat kuil – kuil dibangun dengan megahnya, pusat Kekaisaran dan Senat, juga tempat dimana rumah kediaman para Kaisar berada.



Miliarium Aureum


Banyak jalan utama Romawi kuno dibangun berawal dari Roma. Sistem jalan yang efisien dan diatur sedemikian rupa sehingga dari semua kota besar dan benteng-benteng legiun, seseorang dapat mencapai Roma melalui salah satu dari banyak jalan Kekaisaran yang dibangun saat itu.

Jalan – jalan itu tersebar ke banyak arah, jalan yang bisa mengantar orang – orang datang maupun pergi meninggalkan Roma. Pada abad 20 SM atas perintah Ottaviano Augusto“Miliarium Aureum” didirikan di Forum Roma (pusat pemerintahan Romawi kuno). Tiang marmer berlapis perunggu sebagai titik referensi (titik nol kilometer) untuk menghitung jarak. Terletak di pertemuan ideal jalan suci ): la via sacra, il vicus argentarius dan il vicus lugarius. 


La Via Sacra
adalah poros jalan paling penting dan tertua di lembah Forum. Jalan ini mengarah ke selatan, ke Appia sampai Brindisi, di sebuah pelabuhan yang menuju Yunani dan Asia. Il vicus Argentarius , jalan yang mengarah ke utara menuju Aurelia sampai ke Pisa, kemudian berlanjut menuju Narbonensis (Perancis saat ini) dan Tarraconense (Spanyol saat ini). Sedangkan il vicus lugarius, jalan yang mengarah ke timur – utara, dari Flamina sampai ke Norico dan Raetia (wilayah Austria dan Jerman saat ini).


La via Sacra di kota Roma kini .

Jaringan jalan Romawi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kerajaan Romawi yang besar dan bersatu. Selain dipergunakan untuk transportasi barang dan militer, jalan – jalan itu berfungsi juga untuk memperkuat pengaruh politik, ekonomi dan budaya di wilayah – wilayah yang ditaklukannya.

Jalan – jalan itu dikendalikan dan dipelihara oleh institusi Roma, jalan yang membentang ribuan mil jauhnya dari wilayah Italia, sebagian besar wilayah Eropa, Asia dan Afrika. Terhubung dengan jalur komunikasi dan distribusi di semua provinsi Kekaisaran. Berinteraksi sempurna dengan pelabuhan – pelabuhan utama dan jaringan maritim Romawi.

Sistem konstruksi jalan Romawi memang agak rumit. Jalan yang memiliki standar ukuran, dilengkapi dengan saluran air, nama jalan, tanda jarak yang akurat pada tonggak dan standar – standar lainnya. Setelah tanah digali, empat lapis material yang berbeda disusun teratur di dalam penggalian.

Dari karakteristik berlapis inilah, asal mulanya nama jalan atau “strata”, dalam bahasa Italia “strada”, dalam bahasa Inggris “street”, dalam bahasa Jerman “strasse” dan bahasa Belanda “straat”. 

Tehnik pembuatan jalan Romawi kuno.

Bangsa Romawi kuno sangat cermat dan teliti dalam perhitungan, sehingga hambatan apapun mampu mereka atasi. Membangun jembatan yang menghubungkan bukit yang satu dengan bukit lainnya, menghitung perbedaan ketinggian supaya menghindari jalan yang menurun atau menanjak terlalu curam dan lain – lain.

Beberapa dari hasil karya mereka masih berdiri kokoh sampai sekarang, seperti jembatan Via Appia di dekat kota Ariccia yang dibangun dari abad ke-2 SM. Jembatan Pont Saint Martin di lembah Aosta Piedmont, yang dibangun abad ke-2 SM yang memiliki lebar lengkungan tiang penyangga lebih dari tiga puluh meter. 

Kemudian Il ponte di Alcántara yang melintasi Sungai Tagus di kota Alcántara provinsi Cáceres, Spanyol dan jembatan Romawi terpanjang di Turnu Severin, Rumania. Dibangun atas perintah Trajan di Danube pada abad 104 M, dengan panjang lebih dari 1127 meter dan ditopang oleh 20 pilar batu dan lengkungan kayu. 

Pont Saint Martin, Piedmont.

Dalam pemberian nama, jalan – jalan Romawi juga memiliki berbagai macam latar belakang. Bisa berasal dari fungsi jalan itu sendiri, seperti: Via Salaria, jalan yang digunakan untuk mengangkut garam (sale). Via Argentea di Iberia (Spanyol sekarang), digunakan sebagai lalu lintas mineral (Ag). 

Ada yang berasal dari nama asli wilayahnya, seperti: Via Ostiense, jalan di wilayah Ostia, Via Ardeatina di wilayah Ardea, Via Tiburtina di wilayah Tibur, Via Nomentana di wilayah Nomentum.

Namun banyak juga nama jalan yang mengabadikan nama orang (konsuler) yang bertanggung jawab dalam pembangunannya, seperti: Via Appia, dibangun atas perintah Appio Claudio Blind (312 SM), Via Flaminia atas perintah Caio Flaminio (223-219 SM), Via Emilia atas perintah Marco Emilio Lepido (175 SM).

Jalan – jalan Romawi tetap prima hingga akhir zaman kuno, bahkan sebagian jalan itu masih bisa dinikmati masyarakat Italia masa kini yang dikenal dengan nama “SS”(strada statale) yang artinya jalan nasional. Jalan – jalan itu ditandai dengan angka dari 1 hingga 8 dan namanya: Aurelia, Cassia, Flaminia, Salaria, Tiburtina, Casilina, Appia dan Ostiense.

Via Aurelia ( SS no. 1 ) dibangun pada abad III SM atas perintah Gaio Aurelio Cotta.  Jalan yang menghubungkan Roma - Prancis melewati sepanjang tepi Laut Tyrrhenian dan Laut Liguria.

Via Cassia (SS no. 2) dibangun pada tahun 154 SM atas perintah Cassio Longino. Jalan yang menghubungkan Roma - Florence, Lucca dan Pistoia. 

Via Flaminia (SS no. 3), jalan dari Roma melintasi pegunungan Appenines menuju ke Laut Adriatik sampai Rimini.

Papan nama jalan via Appia. 

Via Salaria (SS no. 4) sudah ada sejak abad ke-8 SM sebagai jalur perdagangan garam. Jalan yang menuju ke Laut Adriatik sampai San Benedetto del Tronto.

Via Tiburtina Valeria (SS. no. 5) dibangun abad 286 SM atas perintah Marco Valerio Massimo. Menghubungkan Roma ke Tibur kuno (Tivoli), menyeberangi Abruzzo menuju Laut Adriatik sampai Pescara.

Via Casilina (SS no. 6) adalah jalan yang mengarah ke Caserta (sebelumnya Casilinum).

Via Appia (SS no. 7), jalan yang menghubungkan Roma ke Brundisium (Brindisi sekarang), salah satu pelabuhan terpenting di Italia kuno. Dibangun atas perintah Appio Claudio Blind pada abad ke-3 SM

Yang terakhir adalah SS no.8, Via Ostiense (dalam bahasa Latin: via Ostiensis), jalan dari Roma sepanjang 24 kilometer menuju Ostia. 

Peta algoritma Benedikt Groß dan kawan – kawan. 

Bagaimana dengan kota – kota di negara Eropa lainnya, apakah “semua jalan menuju Roma” masih berlaku juga untuk saat ini ? Untuk membuktikannya, desainer Benedikt Groß, Phillip Schmitt dan Raphael Reimann pada tahun 2015 membuat peta algoritma. Mereka merancang jalan tercepat untuk mencapai Roma dari 486.713 titik awal yang berbeda, dan hasilnya tampak pada gambar peta di atas. Arrivederci….

Trailer jalan Romawi via Appia di Brindisi :




Wednesday, October 10, 2018

Sejarah Kopi di Italia


Seperti warnanya yang hitam, kopi juga memiliki sejarah yang sedikit misterius. Diperkirakan budaya minum kopi di dunia, berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Mungkin sekitar abad XV, di negara-negara seperti Ethiopia, Persia dan Yaman, dimana pohon kopi ( arabica caffè) berasal. Dari sana, kopi pun  menyebar ke Turki dan Eropa.


Di Italia, kopi baru dikenal sejak tahun 1570, lewat jasa seorang dokter terkenal, sekaligus ahli botani yang bernama Dokter Prospero Alpino. Setelah lama tinggal di Mesir, Alfino pulang ke   ke Serenissima (kota Venice sekarang), dengan membawa beberapa karung kopi.
Di kota inilah, untuk pertama kali secangkir kopi diakui kenikmatannya. Kabar ini kemudian menjalar ke kota Turin, Genoa, Milan, Florence, Roma dan  kota - kota besar lainnya di Italia.


Antara tahun 1600 – 1700, biji kopi masih dijual mentah dan dipanggang secara manual. Namun kondisi ini, tidak menyurutkan para pengusaha kopi di kota Venice, untuk membuka lapangan kerja baru.  Mereka pun mulai membuka kedai - kedai kopi khas kota Venice.  Salah satunya adalah kedai kopi “ FLORIAN “di depan Piazza San Marco, yang buka pada tahun 1720.  Sampai sekarang cafe legendaris ini masih ramai dikunjungi, baik oleh turis maupun  para penikmat kopi. 

Kedai kopi pertama di kota Venice.( Foto: arsip Forian Cafe)

Kopi juga merupakan barang mewah pada awalnya. Hanya keluarga-keluarga kaya dan orang-orang tertentu saja yang mampu membelinya. Biasanya mereka memanggangnya di rumah, untuk dikomsumsi sendiri atau menjamu tamu. Situasi ini menginspirasi seorang pengusaha bernama Carlo Bontadi,  untuk mendirikan sebuah pabrik penggilingan kopi pertama di Italia, di kota Rovereto, pada tahun 1790.

Perusahaan kopi Bontadi, kemudian mengembangkan seni memanggang kopi dengan peralatan khusus. Dari mesin penggilingan pertama yang digerakkan secara manual, dengan kapasitas 5 kg kopi. Berkembang ke mesin motor listrik pertama, dengan kapasitas pemanggangan 30 kg kopi per jam pada tahun 1930. Dikembangkan lagi menjadi mesin yang bisa menghasilkan 500 kg kopi panggang per jam pada tahun 1954.

Bontadi akhirnya tercatat dalam sejarah kopi Italia, sebagai perusahaan yang mampu memperluas jaringan penjualan kopi, hanya beberapa tahun sejak pendiriannya. Perusahaan ini juga  yang berhasil menanda tangani kontrak impor kopi pertama Italia.

Untuk mengenang kedekatan keluarga Botandi dengan kopi, pada bulan Januari 2016 diresmikan museum kopi “CoBo “ ( koleksi Bontadi) di kota Rovereto. Museum yang memamerkan koleksi pribadi keluarga Bontadi yang tersimpan selama 200 tahun. 

Pabrik kopi pertama di Rovereto.( foto: koleksi Museum Cobo).

Kesuksesan dalam mengelola kopi juga di alami oleh Luigi Lavazza. Pendiri Luigi Lavazza S.p.A., perusahaan Italia yang memproduksi kopi panggang di Turin pada tahun 1895. Ada juga Caffè Illy yang didirikan oleh Francesco Illy di Trieste pada tahun 1933. Pellini Caffè yang didirikan pada tahun 1922 di kota Verona dan yang lainnya. 

Setelah menyebar ke seluruh semenajung, kopi bagaikan minuman ritual bagi berbagai kalangan masyarakat Italia. Sehingga muncul sebuah ide tentang "espresso", mesin yang bisa mengurangi waktu persiapan kopi di tempat umum. Pada tahun 1855 Prototipe mesin espresso pertama dipamerkan di l’Esposizione Universale di Parigi (Pameran Universal Paris).

Mesin espresso.

Pada tahun 1901, mesin kopi espresso bertenaga uap pertama diciptakan oleh Luigi Bezzera, seorang insinyur Italia yang bermukim di kota Milan. Penemuannya itu menjadikan dorongan bagi penelitian dan peningkatan teknologi yang diprakarsai oleh banyak perusahaan Italia, termasuk La Pavoni dan Victoria Arduino.

Antara tahun 1940 – 1950, adalah masa dimana perusahaan-perusahaan mesin espresso banyak melakukan perubahan besar dalam estetika mesin. Pada tahun 1948 Achille Gaggia memperkenalkan ekstraks "Pressure", yang memungkinkan memperoleh minuman yang lebih pekat dan lebih aromatik. Kemudian pada tahun 1949 arsitek terkenal Giò Ponti menciptakan mesin espresso pertama dengan boiler horizontal untuk La Pavoni

Menyiapkan kopi di rumah juga menjadi lebih mudah dan singkat, sejak di temukan "Moka Express". Mesin kopi yang terdiri dari empat elemen aluminium utama dan memiliki pegangan Bakelite. Mesin ini dirancang oleh seorang pengusaha Italia bernama Alfonso Bialetti pada tahun 1933. Namun, selama bertahun-tahun, pengoperasian Moka tidak banyak mengalami perubahan.

Mesin moka.

Minum kopi memang sebuah tradisi kuno, yang kini menjadi sebuah tradisi milik kita semua, di belahan dunia manapun. Mungkin sedikit orang yang peduli dengan asal usulnya, tapi kopi tetap menjadi minuman yang dicintai banyak orang, yang bisa menyatukan kita sebagai mahluk sosial. Budaya yang akan terus berlanjut, dari generasi ke generasi, meskipun memiliki ciri khasnya tersendiri, dalam cara penyajiannya.

Meskipun harus mengimpor kopi dari Afrika, Asia dan Amerika Selatan setiap tahunnya. Budaya ngopi juga telah menyatu dengan kultur masyarakat Italia. Kopi  juga telah  menginspirasi banyak orang Italia untuk menciptakan sesuatu, bahkan masih terus berlanjut sampai sekarang. 

Hasil - hasil penemuan mereka itu tersimpan dengan rapih di banyak museum kopi. Ini sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang sudah bekerja keras dan menciptakan berbagai ide cemerlang, sehingga secangkir kopi yang nikmat tersaji di tangan kita.


Selain museum kopi di kota Rovereto, Italia juga memiliki museum kopi Lavazza di Turin, museum kopi Trieste, museum kopi Dersut di Conegliano Veneto. Kemudian museum mesin – mesin kopi Cagliari dan MUMAC di kota Milan.

Museum MUMAC.

MUMAC Milan diresmikan tahun 2012, museum yang memiliki koleksi mesin kopi terbanyak dan terlengkap di dunia. Beralamat di via Neruda no. 2 Binasco kota Milan, dibangun diatas bangunan bersejarah Cimbali Group, salah satu perusahaan profesional Italia yang memproduksi peralatan espresso dan cappuccino. 


Museum ini dibuka untuk umum dengan perjanjian, buka dari hari selasa sampai jum’at, dari jam 10.00 – 13.00 dan jam 14.30 – 17.00. Memiliki luas bangunan 1.700 meter persegi dan berwarna merah, dirancang oleh desainer Valerio Cometti dan arsitek Paolo Balzanelli. Karena bentuknya yang unik, museum ini termasuk salah satu dari 101 bangunan terindah di dunia. 

Menyusuri ruangan – ruangan di museum MUMAC , seperti dalam perjalanan sepanjang zaman. Memiliki enam ruang pameran yang masing – masing di tandai oleh papan pengantar yang menceritakan periode historisnya. Ruangan diperkaya juga dengan foto – foto, layar sentuh untuk mengundang interaktivitas para pengunjung, berbagai poster iklan dan benda-benda karakteristik dari waktu ke waktu. Setiap langkah kita juga diiringi oleh sebuah alunan musik.

Di museum – museum inilah kita bisa belajar, bahwa kopi yang kita minum setiap hari, hanyalah bagian terakhir dari sebuah kisah yang dimulai jauh ke belakang. Museum yang akan menginspirasi setiap generasi untuk menciptakan sesuatu yang berguna juga untuk generasi kita selanjutnya. Arrivederci...

Trailer museum MUMAC Milan :


Sumber: https://www.lacucinaitaliana.it/news/in-primo-piano/caffe-storia

Friday, October 5, 2018

Kota Bologna dan universitas tertua di Eropa.


Saya menulis artikel dalam rangka hari Pendidikan Nasional Indonesia bulan Mei yang lalu. Di Italia memang tidak ada Hari Pendidikan Nasional, tapi jika bicara tentang pendidikan masyarakat disini pasti sepakat. Pendidikan adalah hal yang sangat penting dan diperlukan didalam mewujudkan masa depan. Melalui pendidikan juga, ilmu pengetahuan kita akan berkembang, sehingga kita bisa menghadapi tantangan globalisasi kedepannya. 

Para ilmuwan, budayawan dan satrawan Italia juga banyak menghiasi sejarah pendidikan dunia. Siapa yang tidak tahu Dante Alighieri, Galileo Galilei, Michelangelo dan masih banyak yang lainnya, mereka yang telah berkontribusi diberbagai bidang ilmu pengetahuan baik di bidang sastra, sains , seni dan lain-lain.

Selain mendapat julukan kota pelajar Italia, kota Bologna pada tahun 2000 dan 2006, mendapat penghargaan lainnya dari UNESCO: sebagai kota kebudayaan dan kota musik Eropa. Kota ini memang tempat yang sempurna untuk para pelajar Italia dan mancanegara menuntut ilmu. Kota yang dekat dengan ilmu pengetahuan, tempat dimulainya sumber sejarah dan budaya kuno yang masih terawat dengan baik.

Sejak tahun 1088, di kota ini berdiri Universitas Bologna, universitas tertua di dunia barat. Kampusnya terletak di jalan Zamponi dengan dua buah menara besar sebagai tandanya. Jalan ini selalu ramai dilewati oleh ribuan mahasiswa yang pergi dan pulang setiap harinya. Kampus yang begitu luas dan asri ini juga memiliki banyak ruang kelas, ruang pertemuan, aula, perpustakaan dan ruang-ruang penting lainnya. 


Universitas Bologna.

Universitas ini memiliki sebuah perpustakaan besar “Aula Magna“ yang dibuka sejak tahun 1756. Awalnya ini adalah perpustakaan pertama institut sains , namun kini perpustakaan ini menjadi pusat koleksi puluhan ribu buku dari berbagai ilmu pengetahuan. Bahkan bangunannya menjadi contoh sebuah karya arsitektur sesungguhnya.

Universitas Bologna ini lahir di masa pengaruh gereja dan monarki sangat kuat di kehidupan masyarakat Italia waktu itu. Kemudian pemerintah kota Bologna memutuskan untuk mendukung pengembangan pendidikan yang mandiri dan bebas dari pengaruh gereja, maka mendirikan universitas ini. Sejak saat itu siswa-siswa bisa memilih sendiri jurusannya dan mendapatkan pengajar-pengajar yang sesuai dengan bidang keahliannya. 

Di awal berdirinya, mata pelajaran utama yang dipelajari meliputi : tata bahasa, logika, retorika dan hukum. Universitas ini semakin mandiri sejak Federico Barbarossa mengeluarkan “Constitutio Habita” pada tahun 1158. Sebuah keputusan yang menyatakan kalau universitas Bologna sebagai tempat penelitian dan harus bebas dari pengaruh politik.

Ruangan Carduci.

Selain Universitas Bologna, ibu kota wilayah Emilia Romagna bisa menjadi salah satu kota yang menarik untuk dikunjungi. Kota ini sudah ada sejak zaman Etruria dan Celtic, penduduk asli bangsa Italia. Kota tua Italia yang dikenal dengan menara- menara dan bangunan - bangunannya yang unik dan bersejarah. 

Untuk sampai di pusat kota Bologna, kita bisa memulainya dari kampus Universitas Bologna. Menyusuri jalan Zamponi, melewati bangunan dan monumen – monumen bersejarah yang semuanya berhubungan dengan ilmu pengetahuan di kota ini.

Pertama Museum Palazzo Poggi yang berada di jalan Zamponi no.33, dibangun antara tahun 1549 - 1560. Awalnya ini adalah rumah mewah Alessandro Poggi dan saudaranya Giovanni Poggi. Salah satu ruangan disini didedikasikan untuk seorang penyair bernama Giosuè Carducci yang mengabdi selama 40 tahun sebagai pengajar bahasa dan sastra Italia di Universitas Bologna.

Kemudian Museo civico archeologico Bologna terletak di Palazzo Galvani, di Via dell'Archiginnasio 2. Didirikan oleh Luigi Ferdinando Marsili pada tahun 1714 dan resmikan pada bulan September 1881, setelah ada penyatuan dengan museum lainnya. Dan sejak tahun 1972 , museum ini sering dijadikan  tempat penyelengaraan pameran arkeologi dan seni dunia.

Museo civico archeologico.

Di Museum Museo civico archeologico , tersimpan berbagai koleksi arkeologi penting Italia. Berbagai koleksi arkeologi dari zaman prasejarah hingga zaman Romawi,  hasil penggalian yang dilakukan selama bertahun – tahun di wilayah Bologna dan sekitarnya. Terdapat juga koleksi barang antik Mesir sebagai salah satu koleksi arkeologi Eropa dan dunia. Museum ini juga diperkaya oleh koleksi barang antik pelukis Pelagio Palagi (1860).

Tepat di jantung kota Bologna, ada Piazza Maggiore atau alun-alun utama kota Bologna. Alun – alun yang dikelilingi oleh bangunan – bangunan penting yang dibangun sejak abad pertengahan. Bangunan tertua adalah Palazzo del Podestà, yang berada di sebelah utara alun - alun. Disampingnya berdiri menara Arengo, menara yang dibangun pada tahun 1525.

Bangunan bersejarah lainnya adalah Palazzo dei Banchi dan “Archiginnasio Bologna“. Sebelumnya, bangunan ini sebagai kantor pusat Universitas Bologna, sekarang dipergunakan sebagai perpustakaan umum Archiginnasio, salah satu perpustakaan yang paling lengkap baik Italia maupun Eropa. 

Basilika San Petronio.

Ada juga "Torre della Specola" sebuah menara yang dibangun antara tahun 1712 – 1725. Menara yang digunakan untuk penelitian astronomi universitas Bologna, sekarang menjadi museum sejarah ilmu pengetahuan. Potret-potret yang menceritakan perjalanan berbagai macam bidang ilmu pengetahuan juga terekam dalam 600 lebih lukisan – lukisan yang dipamerkan di museum "Quadreria". 

Disisi yang lain ada Palazzo Re Enzo, bangunan yang memiliki kaitan sejarah dengan sosok Raja Enzo dari Pulau Sardinia, Italia Selatan. Palazzo ini dibangun antara tahun 1244 – 1246, sebagai perpanjangan dari gedung-gedung yang dibangun sebelumnya atau Palatium Novum (Palazzo del Podestà dan Palazzo del Capitano del popolo). 

Basilika San Petronio adalah gereja utama di kota Bologna, yang mulai dibangun pada tahun 1390. Bangunan yang mendominasi Piazza Maggiore ini termasuk gereja terbesar ke-enam di Eropa, setelah Santo Petrus di Vatikan (St. Peter's in the Vatican), Santo Paulus di London (Saint Paul's in London), katedral Seville (the cathedral of Seville), Duomo Milan (the Duomo of Milan) dan Duomo Florence (the Duomo of Florence).

Air mancur Neptunus.

Kemudian ada juga Palazzo dei Notai yang dibangun pada tahun 1381 oleh para notaris sebagai markas besarnya. Sedangkan bangunan yang bernama Palazzo d'Accursio digunakan sebagai balai kota Bologna sampai sekarang. 

Di seberang pintu masuk Palazzo Re Enzo, terdapat Piazza del Nettuno (lapangan Neptunus), tempat air mancur Neptunus dengan segala keindahannya berada. Patung perunggu dewa laut dengan tinggi 3,20 meter dan air mancur berbahan marmer, dibuat atas perintah dari Bapak Paus Pio IV pada tahun 1563. 

Air mancur Neptunus ini hasil dari proyek kolaborasi antara arsitek Thomas Laureti dan pematung Giambologna (Jean de Boulogne). Mereka menyelesaikannya pekerjaan ini dalam waktu 3 tahun. Sebuah simbol keagungan dan kekuasaan, dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Paus Pio IV dalam kepemimpinannya waktu itu. 

Sebenarnya masih banyak hal yang bisa kita pelajari dari Kota Bologna. Kota yang memberikan kita berbagai sumber ilmu pengetahuan. Melihat berbagai karya di kota ini seakan mengingatkan kita, supaya kita juga harus terus belajar dan berkarya. Paling tidak kita bisa menjadi “Tut wuri Handayani” yang memberikan teladan yang baik , dorongan dan arahan kepada generasi kita selanjutnya. Arrivederci….

Trailer kota Bologna :


Sumber :
http://www.panoramitalia.com/it/arts-culture/history/l-universita-di-bologna-la-piu-antica-del-mondo/2373/

Wednesday, October 3, 2018

Parade Tradisional Palio di Legnano


Palio adalah sebuah pesta traditional yang menceritakan tentang Italia di abad pertengahan. Biasanya diawali dengan parade dengan latar belakang sejarahnya, kemudian diakhiri dengan sebuah perlombaan antar kota di sebuah wilayah yang bersangkutan. Jenis perlombaan juga bermacam – macam: lomba pacuan kuda atau dengan jenis hewan lainnya, lomba perahu dayung dan lain – lain. 

Beberapa kota di Italia menjadikan kegiatan ini sebagai festival tahunan. Diadakan di setiap musim semi atau musim panas, antara bulan April sampai Agustus. Di wilayah Lombardy yang rutin mengadakan acara ini setiap tahunnya adalah kota Legnano dengan kegiatannya “Palio di Legnano”.

Festival tradisional “Palio di Legnano” ini sudah ada sejak tahun 1935. Sebuah festival untuk memperingati pertempuran yang terjadi pada tanggal 29 Mei 1176 di kota Legnano antara pasukan Liga Lombardy ( gabungan pasukan Milan – Legnano) dengan pasukan dari Kekaisaran Federico Barbarossa.


Meskipun bukan salah satu kota besar di wilayah Lombardy, namun perjuangan rakyat Legnano dahulu masuk dalam sejarah besar Italia. Kota ini hanya berjarak 20 km dari kota Milan. Sangat masuk akal , jika dalam perjuangan dahulu, pasukan Legnano dan Milan bersatu untuk melawan pasukan Barbarossa. Bedanya jika dulu untuk sampai ke kota ini hanya bisa naik kuda atau jalan kaki, kalau sekarang kita bisa naik kereta api, bis umum atau kendaraan pribadi.

Bulan Mei yang lalu saya sempat menyaksikan festival ini. Pembukaan resmi acara ini dilakukan sebulan sebelumnya di lapangan San Magno dan selama sebulan penuh setiap akhir pekan diadakan berbagai kegiatan. Puncak kegiatan ini adalah lomba pacuan kuda pada hari minggu 27 mei 2018 di stadion olah raga “G. Mari” kota Legnano.

Hari minggu sore sepanjang jalan utama di kota Legnano yang akan dilewati parade penuh dengan para penonton baik tua, muda dan anak-anak yang ingin menyaksikan pawai traditional ini. Tidak hanya menjadi penonton, masyarakat di kota ini juga banyak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Meskipun diawal acara beberapa orang dari kelompok pencinta hewan melakukan aksi penolakan akan tetapi acara tetap berjalan sesuai dengan rencana pukul 15.30 sore.

Salah satu peserta rombongan.

Parade ini diikuti lebih dari 1000 tokoh yang setia mereproduksi karya-karya asli abad ke-12 seperti pakaian beserta aksesorisnya, berbagai karangan bunga, berbagai jenis binatang, peralatan perang dan lain-lain yang dipakai atau ditampilkan saat parade. 

Sesuai dengan waktu yang ditetapkan terdengar dari jauh derap langkah dan alunan musik traditional militer dan rombongan pertamapun muncul. Barisan pertama yang tampil adalah setiap perwakilan delegasi yang ikut bergabung dalam perjuangan dahulu. Masing-masing dari mereka membawa spanduk dan mengenakan seragam sesuai daerahnya. Kota Legnano sebagai tuan rumah menjadi delegasi terakhir dalam rombongan ini. 

Rombongan selanjutnya adalah rombongan yang paling menarik bagi saya. Karena dengan melihat penampilan mereka saja benar-benar membawa saya ke kehidupan abad ke-12. Di rombongan kedua ini penampilan peserta harus disesuaikan dengan tema yang mereka pilih, tema-temanya antara lain: musik, petani, pemburu, bangsawan, rakyat jelata dan lain- lain. 

Segala sesuatu yang mereka kenakan, perabotan yang mereka bawa juga tingkah laku mereka sangat menarik perhatian penonton. Akan tetapi para peserta tetap dibatasi untuk setiap kotamadya tidak boleh melebihi 110 peserta dan 16 kuda untuk di tunggangi.

Pakaian  prajurit abad ke-12.

Semua kostum, barang dan peralatan yang mereka gunakan di parade ini juga telah melewati proses yang panjang. Setelah memilih tema, setiap kotamadya harus menyerahkan sketsa pakaian dan aksesoris yang akan mereka kenakan kepada tim khusus. Tim ini terdiri dari petugas bea cukai yang bekerjasama dengan perkumpulan pencinta kostum dan sejarah abad pertengahan juga para ahli nasional dari beberapa Institut dan Universitas. 

Setelah mendapatkan persetujuan dari tim khusus tadi, baru sketsa-skesta dibuat di labolatorium khusus penjahit dan pengrajin dengan pengawasan yang ketat. Peserta yang tidak melewati proses ini tidak bisa berpartisipasi dalam parade ini. Sungguh suatu bentuk perjuangan dan pengorbanan para peserta untuk bisa masuk mengisi acara ini. 

 Rasa bangga dan bahagia terpancar dari raut muka dan penampilan mereka saat tampil menunjukkan peran mereka masing-masing, para pria yang terlihat gagah berwibawa dan para wanita begitu cantik dan anggun. 

Karena temanya tentang kehidupan sehari-hari maka pesertanya pun beraneka ragam. Ada satu keluarga besar yang ikut berpartisipasi dari kakek, nenek, paman, bibi sampai dengan cucu-cucu mereka. Begitupun di pihak penonton, disamping saya berdiri sepasang kakek-nenek yang menemani ketiga cucu mereka yang begitu bersemangat disepanjang acara. Setiap hal yang mereka tidak tahu, pasangan kakek-nenek ini setia menjawabnya dan tanpa henti menerangkan satu persatu setiap rombongan yang melintas. 

http://www.varesenews.it/photogallery_new/images/2018/05/sfila-storica-palio-di-legnano-676033.jpg
Tema bangsawan.

Dari apa yang saya lihat, saya mulai mengerti mengapa acara seperti ini di rayakan setiap tahun di kota ini. Karena mengajarkan cinta tanah air bukan hanya tugas para guru lewat kurikulum di sekolah, tidak cukup hanya dengan membaca buku-buku sejarah dan perjuangan para pahlawan.

Meskipun pemerintah sudah membangun banyak perpustakaan dan monumen nasional tetapi mengajarkan cinta tanah air juga tugas setiap warga negara dari generasi ke generasi. Dua keluarga yang saya ceritakan tadi diatas contohnya, baik sebagai peserta maupun sebagai penonton mempunyai tanggung jawab dan tujuan yang sama untuk generasi selanjutnya.

http://www.varesenews.it/photogallery_new/images/2018/05/sfila-storica-palio-di-legnano-676020.jpg
Tema rakyat jelata.

Terakhir adalah rombongan yang membawa gerobak besar yang sangat penting di saat pertempuran dahulu, gerobak itu bernama Carroccio. Gerobak yang membawa lambang kota ini memiliki empat roda dan ditarik oleh enam sapi putih. Di atas gerobak terdapat altar dengan Salib Ariberto dan lonceng yang digantung di belakang salib yang akan dibunyikan bersamaan dengan pelepasan burung-burung merpati. 

Kemudian ada tiga tokoh berpakaian religius dan enam musisi yang memainkan clarinet. Carroccio juga dikawal oleh infanteri dan pasukan La Compagnia della Morte (pasukan berani mati) yang dipimpin oleh kapten mereka bernama Alberto da Giussano.

Carroccio.

Selain yang disebutkan diatas, carroccio berfungsi sebagai sebuah simbol persatuan dan semangat pasukan seluruh kota di abad pertengahan sehingga selalu dijadikan tempat untuk berkumpul sebelum pertempuran. Tapi carroccio juga dipergunakan sebagai tempat pelayanan keagamaan dan tempat perlindungan bagi mereka yang terluka dan di masa damai seperti sekarang ini carroccio biasanya disimpan dalam gereja utama di kota setempat.

Tujuan akhir semua rombongan ini adalah stadion olah raga “G. Mari”, pertunjukan akhir yang akan digelar di sana adalah final lomba pacuan kuda antar kotamadya. Karena tempatnya terbatas tidak semua penonton bisa masuk ke dalam stadion. Tapi ini tidak membuat kami kecewa karena parade yang kami lihat sebelumnya sudah sangat menghibur dan mengajarkan kami banyak hal : tentang patriotisme, nasionalisme, kultur budaya dan kebersamaan tentunya. Arrivederci…

Trailer Palio di Legnano :



Sumber :

https://www.paliodilegnano.it/sfilata-storica/

More articles

Holocaust Memorial Milan.

Other posts