Tuesday, March 26, 2019

KAUM MUDA BERGERAK MENYELAMATKAN BUMI


Aksi #FridaysForFuture dilakukan secara serentak tanggal 15 Maret lalu, di 1693 kota dari 106 negara. Ini unjuk rasa kaum muda yang meminta komitmen nyata para pemimpin dunia terhadap perubahan iklim dan berbagai masalah lingkungan, yang menghancurkan planet bumi dan tidak bisa dikembalikan lagi.

Di pusat kota Milan, diperkirakan 20 ribu anak muda mogok sekolah, dan pergi berunjuk rasa. Turut hadir bersama mereka: para guru, profesor, wartawan, penulis, keluarga, perwakilan dari banyak asosiasi lingkungan dan walikota Milan Beppe Sala. Di kota Brescia, Uskup Pierantonio Tremolada dan walikota kotanya Emilio Del Bono ikut dalam aksi mogok global ini. Kota Roma, Turin, Triste dan kota - kota di Italia Selatan juga melakukan aksi yang sama.

Unjuk rasa kaum muda juga berlangsung di Belanda, Jerman, Iceland, Belgia, Swedia dan di negara Eropa lainnya. Kemudian beberapa kota di Amerika: Philadelphia, Portland, Denver New York dan Montreal Canada. India salah satu negara di Asia yang ikut ambil bagian dalam aksi ini. Sedangkan para siswa di Australia sudah terlebih dahulu melakukannya, dalam School Strike 4 Climate Action pada tanggal 30 November 2018 dan Youth Strikers 4 Climate Change pada tanggal 15 Februari 2019. 


#FridaysForFuture, Amsterdam 2019.

Demonstrasi global ini terinspirasi dari sikap Greta Thunberg, seorang pelajar Swedia berusia 16 tahun. Aksi dimulai, ketika dia tahu untuk pertama kalinya, dampak buruk dari perubahan iklim dan pemanasan global. Greta sangat kecewa, karena tidak ada seorang pun yang membicarakannya.

Gadis berkepang dua ini, kemudian mencoba untuk merubahnya. Dimulai dari dirinya menjadi seorang vegetarian dan meyakinkan keluarganya untuk mengikutinya. Karena akan menambah polusi udara, dia juga tidak mau naik pesawat. Setiap pergi ke sekolah, Greta menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.

Sejak Agustus tahun lalu, setiap jum’at, Greta tidak pergi ke sekolah. Dia membawa spanduk “Skolstrejk för klimatet “( mogok sekolah untuk perubahan iklim) dan protes di depan Parlemen Swedia. Dia ingin mengembalikan perhatian pihak berwenang akan bencana alam yang sudah ada di depan mata.

Caranya itu ternyata efektif, karena dalam waktu singkat, banyak teman – temannya ikut bergabung. Mereka bersama – sama meninggalkan ruang kelas, menyerbu jalanan dan berdemonstrasi. Akhirnya protes Greta di parlemen negaranya itu menjadi fenomena global kaum muda!

Menurut Greta: “perubahan iklim ini adalah tanggung jawab dari generasi kita sebelumya. Bukan kita yang berkontribusi dalam menciptakan keadaan ini. Kita dilahirkan ke dalamnya dan kita harus menghabiskan seluruh hidup kita dan menderita. Itulah mengapa kita mengekspresikan dan akan terus melakukannya".


Greta Thunberg

Karena keberaniannya dan ide – idenya, Greta menjadi simbol pergerakan. Dia berhasil mengajak kaum muda untuk bersuara lewat spanduk – spanduk, yang mereka bawa saat berunjuk rasa. Slogan yang membangkitkan semangat itu ditulis dengan pensil warna –warna: “Kami bersama Greta, kami berbaris untuk Planet bumi”. “Kami tidak penting bagi bumi tetapi bumi yang penting bagi kami” dan “kami yang harus mengubah kebiasaan bukan iklim”. 

Mereka mempergunakan kesempatan ini untuk berkumpul, berdiskusi dan menjalin persahabatan. Mereka juga berani mengeluarkan pendapat saat para wartawan mewawancarainya. ”Ini adalah saat yang tepat untuk menyadarkan orang-orang supaya tidak ada waktu terbuang, bertindak secepatnya untuk melindungi planet bumi dan masa depan kita". 

Seorang pelajar dari Sekolah Menengah Atas ”Einstein” Milan, turut menyampaikan pendapatnya: "Kami turun ke jalan karena kami tahu bahwa masa depan kami berisiko. Dalam beberapa tahun situasi di bumi tidak akan dapat diperbaiki. Tidak ada planet b, kita hanya punya ini dan kita harus melestarikannya. Kita harus bertindak sekarang dan sebagai seorang siswa, saya rasa harus menuntut apa yang menjadi hak saya"


#FridaysForFuture, Milan 2019.

“Pemanasan global sekarang menjadi fakta !”, demikian Greta menyampaikan pesannya di konferensi iklim dunia “Cop24” di Polandia. Dia juga menggarisbawahi pentingnya energi terbarukan dan komitmen yang diperlukan oleh para pemimpin dunia terhadap perubahan iklim. 

Ketika Greta Thunberg beserta 30 rekannya diundang ke Forum Ekonomi Dunia di Davos tanggal 25 Januari 2019. Dia juga menyatakan, bahwa banyak dari mereka yang hadir di ruang sidang secara langsung bertanggung jawab atas bencana yang akan datang. Mereka hanya melindungi kepentingan pribadi dan berpura-pura tidak melihat perubahan bencana yang terjadi. 

Sasaran Greta Thunberg dan teman – temannya adalah orang-orang kaya dan berkuasa di planet ini. Mereka yang menentukan nasib politik-ekonomi rakyat, namun terus berpura-pura tidak melihat masalah pemanasan global. Greta cs juga meminta supaya isi “Perjanjian Iklim Paris” dipatuhi oleh para pemimpin dunia. Mengurangi emisi gas rumah kaca dan penerapan undang-undang baru yang tegas untuk memotong proses kimia yang meracuni atmosfer kita.


#FridaysForFuture, Jerman 2019.

Greta tidak hanya bicara, tapi dia juga membawa banyak data dan bukti. Beberapa dasawarsa: polusi, bencana ekologis, dan eksploitasi sumber daya yang tak terkendali telah menyebabkan perubahan drastis iklim bumi. Suhu bumi meningkat secara signifikan, rusaknya keseimbangan ekosistem dan memicu gletser besar Antartika mencair lebih cepat. Menurut perkiraan, suhu global akan naik lebih dari 2 ° C selama dua puluh tahun ke depan.

Seorang ilmuwan Italia, Calibro di Zichichi juga mengatakan bahwa: Perubahan iklim sudah ada sejak planet Bumi ada, dan untuk memahaminya cukup dengan membaca buku – buku pelajaran di sekolah. Yang sangat mengkhawatirkan saat ini adalah polusi udara, air, dan tanah, yang melibatkan seluruh sistem biotik dan abiotik. Ini mengakibatkan kenaikan rata – rata suhu tanah (+ 3 ° C) di seluruh Eropa, artinya efek rumah kaca digerakkan oleh lingkungan, terutama disebabkan oleh emisi industri gas rumah kaca.

Namun, mereka yang memegang kendali papan catur internasional tampaknya belum berbuat banyak untuk membalikkan arah kebijakan lingkungan. Mereka malah bersikeras mengklasifikasikan perubahan iklim seperti "bukan masalah". Padahal perubahan iklim sudah menjadi salah satu faktor utama ketidakstabilan sosial, kemiskinan, kelaparan, perang dan migrasi.


#FridaysForFuture, Iceland 2019.

Salah yang mendukung suara anak – anak muda ini adalah Komisi Uni Eropa untuk kaum muda. Mereka berjanji dalam pemilihan komisi Eropa mendatang, perubahan iklim harus menjadi prioritas utama dalam setiap kampanye para kandidatnya. Mereka juga meminta kepada semua partai politik supaya memasukkan masalah lingkungan dalam program – program mereka.

Setelah didaftarkan oleh majalah “Time” dalam peringkat 25 remaja paling berpengaruh di dunia, Greta juga mendapat dukungan dari Freddy André Øvstegård, anggota Parlemen Norwegia dan dua rekan partainya. Mereka menominasikan Greta Thunberg untuk Hadiah Nobel Perdamaian, atas komitmennya yang luar biasa untuk perubahan lingkungan. Hadiah Nobel 2019 akan diumumkan pada bulan Oktober mendatang.

Jika berhasil, Greta Thunberg akan menjadi penerima Penghargaan Nobel termuda setelah Malala Yousafzai, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2014 untuk komitmennya pada penegasan hak-hak sipil dan hak untuk pendidikan wanita muda Pakistan. Ini juga akan menjadi yang kedua kalinya, seseorang dihargai untuk aktivisme iklim. Yang pertama adalah dengan Al Gore, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pada 2007, dengan Intergovernmental Panel on Climate Change, upaya menyebarkan pengetahuan tentang pemanasan global. 



#FridaysForFuture, mungkin baru langkah awal, semoga perjuangan mereka akan terus berlanjut. Perjalanan untuk menjadikan bumi lebih baik. Memang masih panjang, namun semangat mereka memberikan bumi sebuah harapan. Jika terus belajar, apapun profesi mereka kelak, semoga menjadi orang – orang yang berguna bagi kebaikan planet ini.

Mulailah dari sekarang, awali dari diri kita sendiri. Mungkin dari hal – hal kecil, dibiasakan supaya menjadi kebiasaan. Tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok, hemat energi dan masih banyak hal lainnya. Yang pasti, jika kita ingin mengubah dunia ke arah lebih baik, ubahlah kebiasaan buruk kita dan yakinkan orang lain untuk bisa melakukan hal yang sama. Arrivederci…

Trailer demontrasi kaum muda Milan untuk perubahan iklim:

Sumber:
https://www.facebook.com/Fridaysforfuture.org/

Friday, March 15, 2019

Pesta “ Carnevale” di kota Venice


Foto: Veronica Surdo

Il Carnevale (karnaval) adalah festival kuno yang rutin diadakan di kota Venice setiap tahunnya. Perayaan yang menakjubkan melalui sejarah, tradisi, dan modernitas, yang sudah berlangsung hampir seribu tahun. Salah satu festival terkenal di dunia, karena kobaran warna dan topeng elegan yang kaya dengan ornamen. Mampu menarik wisatawan seluruh dunia untuk datang dan berpartisipasi dalam berbagai pertunjukan. 

Karnaval tidak memiliki tanggal yang pasti, biasanya dimulai 40 hari sebelum hari paskah dan berakhir pada hari Rabu abu. Tahun ini kegiatan berlangsung dari tanggal 16 Februari sampai 5 Maret 2019. “Grand Opening del Carnevale di Venezia 2019” di laksanakan di Kanal Rio di Cannaregio dengan tema yang diwujudkan dalam bentuk tarian "Blame the moon”. Dilanjutkan dengan pawai para peserta di atas gondola di sepanjang kanal dan di ramaikan dengan stand berbagai makanan khas Veneto, musik dan berbagai gambar animasi.

Di hari – hari berikutnya, diadakan makan malam bersama di istana Ca’ Vendramin Calerigi. Kemudian Carnival Street Show , Festa delle Marie, untuk mengenang pembebasan 12 gadis yang di culik oleh bajak laut pada tahun 973 M. Kompetisi Topeng Paling Indah di Piazza San Marco dan di tutup tanggal 5 Maret dengan pelepasan "Svolo del Leon" ( kain besar simbol kota Venice) dari menara Basilika San Marco.

(Foto: Bogdan Ciungara)              Pembukaan Carnevale Venezia 2019                                                                      
Karnaval dan topeng bagaikan pasangan yang tak bisa dipisahkan dan topeng adalah jiwa dari karnaval itu sendiri. Topeng dianggap mampu menutup perbedaan status sosial, menyimpan rapat jabatan dan kekayaan, sehingga pemakainya dapat menyembunyikan identitas diri dan bersenang-senang tanpa harus menyebut nama. 

Topeng karnaval terbuat dari tanah liat, bubur kertas atau gypsum yang dibentuk dengan model dan warna yang berbeda, kemudian dihiasi dengan permata, kain dan pita. Baùta adalah topeng yang paling terkenal di Karnaval Venice. Topeng penyamaran yang paling umum dan sudah digunakan sejak karnaval kuno. Berwarna putih, dan bisa dipakai oleh pria maupun wanita. Kemudian dipadu dengan tabarro, jubah traditional panjang dan berwarna gelap.

Il Carnevale, pada mulanya festival Romawi kuno yang didedikasikan untuk Dewa Saturnus ( Saturnali). Selama perayaan, para budak mengenakan topeng dan diberi kesempatan mengambil alih semua kekuatan. Kelas-kelas sosial untuk sementara dihapuskan, dan semua orang berpakaian dengan cara yang sama. Bagi para budak itu adalah satu-satunya waktu untuk menikmati kebebasan.

Foto: Alberta Stevanoni

Perayaan yang sama dilakukan juga oleh Bangsa Yunani klasik dalam Perayaan Dionysiac. Perayaan penyembahan berhala yang didedikasikan untuk Dewa Dionysus. Pepatah yang berhubungan dengan karnaval berasal dari bahasa Latin kuno: “semel in anno licet insanire" artinya: “setahun sekali dibiarkan gila". Namun kini, istilah "carnevale" sangat berkaitan dengan minggu prapaskah, berasal dari bahasa latin "carnem levare" yang artinya “jangan makan daging”. 

Karnaval Venice resmi dijadikan sebagai festival publik pada tahun 1296. Sempat dihapus ketika Napoleon Bonaparte berkuasa, menghilang selama dua abad dan tahun 1967 kegiatan ini mulai dihidupkan kembali. Pada tahun 1979, untuk pertama kalinya , acara karnaval disusun dengan baik sesuai dengan bentuk aslinya.

Venice memang kota yang unik dan indah. Berdiri diatas air, kaya akan sejarah dan misteri. Memiliki karya-karya seni yang mengagumkan, fitur kota yang lengkap juga rapih. Venice adalah salah satu kota Italia yang terkenal di dunia, kota yang pas menjadi tempat diadakannya karnaval.

Seribu tahun yang lalu, Venice dikenal dengan nama “ la Serenissima, la Dominante e la Regina dell'Adriatico. Republik Maritim yang terbentuk ketika penduduk Aquileia dan kota-kota lain di Veneto mencari perlindungan di laguna untuk menghindari kekejaman invasi. Karena letaknya di titik strategis Timur dan Barat, Venice selalu menjadi rebutan banyak negara, tetapi selalu berhasil mempertahankan kemerdekaannya.


Pesta "Saturnali" Romawi kuno.

Kota ini memiliki banyak kanal, yang paling dikenal adalah “Canal Grande” atau "Grand Canal". Kanal sepanjang 3800 meter yang menjadi poros utama transportasi kota. Diapit oleh bangunan-bangunan megah yang dibangun dimasa Republik Venezia di puncak kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi dan seni.

Jika kita naik “vaporetto” ( bis air), dari Piazzale Roma menuju Piazza S. Marco. Kita bisa mengelilingi kota Venice, menyusuri kanal sambil melihat bangunan – bangunan yang megah dan bersejarah yang berderet di sepanjang Grand Canal. 

Ada bangunan bergaya gotik Ca 'Foscari, istana keluarga Francesco Foscari yang dibangun pada tahun 1453, rumah kediaman bangsawan Ca' Calbo Crotta dan kediaman terakhir Richard Wagner, komposer Jerman yang mengakhiri hari-harinya di Venice. Ada Palazzo Ducale (Doges’s Palace), rumah kediaman otoritas tertinggi Republik Venezia dan bangunan - bangunan lainnya.

Venesia juga memiliki 417 jembatan (il Ponte dalam bahasa Italia), yang masing-masing menawarkan pemandangan dan sejarah yang berbeda. Il Ponte di Rialto adalah jembatan tertua di kota Venice. Jembatan yang dibangun tahun 1181, untuk menghubungkan kedua tepi Grand Canal. Bagian tengah jembatan ini dapat bergerak dan diangkat untuk memungkinkan kapal yang lebih tinggi bisa lewat. Beberapa kali di ganti dan roboh, akhirnya tahun 1591, jembatan kayu il Ponte di Rialto berubah menjadi jembatan batu.

Grand Canal.

Kemudian ada Ponte dell'Accademia yang dibangun tahun 1854. Pada mulanya dibangun menggunakan material dari besi, karena kedekatannya dengan air dan tingkat kelembaban yang tinggi, jembatan tidak bisa bertahan lama dan roboh. Kembali dibangun pada tahun 1933 oleh Insinyur Eugenio Miozzi. Ada juga Ponte della Libertà yang dibangun tahun 1931. Jembatan kereta api, berdampingan dengan jalan raya sepanjang 4 kilometer yang menghubungkan pusat bersejarah Venice dengan wilayah – wilayah sekitarnya (laguna)

Sedangkan Ponte dei Sospiri adalah jembatan yang menghubungkan Palazzo Ducale ke Prigioni Nove (Penjara Sembilan). Menurut legenda para terdakwa yang akan dihukum, melewati jembatan ini sebelum masuk penjara. Mereka menyempatkan diri berhenti di atas jembatan, menghela nafas kemudian mengalihkan pandangan ke kota Venice untuk terakhir kalinya sebagai warga bebas.

Venice juga memiliki banyak gereja dengan arsitektur dan karya seni yang bernilai tinggi. Salah satunya Basilica di San Marco, gereja pertama yang didedikasikan untuk San Marco. Terletak di Piazza San Marco, dibangun dengan pada tahun 828, bersamaan dengan menara loncengnya. 

Ponte dei Sospiri. 

Beberapa museum di kota ini juga menarik untuk dikunjungi, salah satunya Le Gallerie dell'Accademia. Galeri seni yang memamerkan karya – karya pelukis Venice dan Veneto, dari masa seniman Bizantium dan Gotik abad ke-14 hingga Renaissance. Diantaranya lukisan karya: Bellini, Carpaccio, Giorgione, Veronese dan seniman lanskap abad ke-18, seperti: Canaletto, Guardi, Bellotto.

Keunikan lainnya berada di wilayah laguna, seperti di kota: Burano, Murano dan Torcello. Menyusuri kanal dengan naik gondola, perahu dayung khas Venice. Menikmati secangkir kopi di Cafe Florian, kedai kopi legendaris yang sudah ada sejak tahun 1720 atau berbelanja di pasar traditional Mercato di Rialto.

Kota Venice memang penuh pesona, tidak hanya bagi wisatawan luar negeri, masyarakat Italia juga begitu mengaguminya. Menurut mereka, terlepas dari musim, cuaca atau event yang terjadi, setidaknya sekali seumur hidup, mengunjungi Venice pasti menyenangkan dan bermanfaat. Arriverderci

Trailer “Grand Opening del Carnevale di Venezia 2019”:


Sumber:
https://www.venetoinside.com/it/eventi-in-veneto/grandi-eventi/carnevale-di-venezia/

Friday, March 8, 2019

Gladiator


“Pollice Verso”, Jean-Léon Gérôme, 1872

The Gladiator adalah film kolosal tahun 2000, yang disutradarai oleh Ridley Scott. Mengisahkan seorang Jenderal Romawi yang bernama Maximus ( dalam bahasa Italia "Massimo") yang hidup dimasa pemerintahan Kaisar Marcus Aurel ( 161 – 180 M). Film ini sukses besar di box office, mendapat sambutan positif dan berhasil meraih beberapa penghargaan piala Oscar. 

The Gladiator cukup mewakili kehidupan para gladiator di masanya. Mereka yang secara hukum Romawi dicap sebagai “infamis”, dunia yang kumuh dan terbuang. Gladiator biasanya para tawanan perang, budak atau tahanan yang divonis hukuman mati. Mereka juga bisa orang bebas, yang hidupnya terbebani hutang atau yang tertarik dengan hadiah dan penghormatan. 

Banyak dari mereka datang dari jauh: Numidia ( Tunisia sekarang ), Tracia ( Eropa Timur ), Jerman dan lain – lain. Mereka tinggal di sebuah barak, dipaksa berlatih keras dan harus patuh pada peraturan yang ditetapkan. Mereka juga diwajibkan mengucapkan sumpah (sacramentum gladiatorum): "Aku akan tahan terbakar, diikat, digigit, dibunuh untuk sumpah ini" (Uri, vinciri, verberari, ferro necari, Petronius Satyricon 117).

Gladiator dilatih di sekolah-sekolah khusus gladiator yang dikelola para lanista. Mereka adalah mantan gladiator yang sudah bebas, telah dianugerahi rudis ( pedang kayu sebagai simbol penghargaan) dan diangkat sebagai rudiarii. Para lanista yang menyewakan gladiator kepada penyelenggara pertunjukan (munera) dan bekerjasama dengan pejabat publik untuk mencari keuntungan. Aktivitas mereka sangat dibenci di dunia Romawi, bahkan profesi mereka di tempatkan di level paling rendah.



Sekolah gladiator pertama dipimpin oleh Caio Aurelio Scauro, berdiri tahun 105 SM di Capua. Ketika dipimpin oleh gladiator Spartacus, antara tahun 109 SM – 71 SM, sekolah ini melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Roma. Kota Roma kuno juga memiliki tiga sekolah gladiator: Ludus Gallicus, Ludus Dacicus dan Ludus Magnus. Namun yang terbesar dan terpenting adalah Ludus Magnus yang letaknya bersebelahan dengan Koloseum. Kota – kota lainnya yang memiliki sekolah gladiator adalah Ravenna dan Pompei.

Rata – rata usia gladiator antara 20 dan 35 tahun (banyaknya berusia 30 tahun) dan tinggi badan rata- rata 168 cm. Mereka bertarung tidak lebih dari dua atau tiga kali dalam setahun. Jika bisa mengatasi tantangan di arena, gladiator tetap harus bertarung dengan musuh-musuh selanjutnya. Bertarung sampai ia mati atau musuh – musuhnya yang mati. Jika berhasil memenangkan pertarungan sampai akhir, mereka akan dikenal dan dihormati sebagai pahlawan sejati.

Mereka akan menerima pedang kayu (rudis) tanda kebebasan. Namanya akan terukir dalam sebuah grafiti “decus puellarum, suspirium puellarum” (algojo arena menjadi algojo di hati). Diundang ke setiap jamuan makan, dipuja banyak wanita, menerima banyak hadiah dan penghargaan, bahkan dibayar melebihi gaji seorang jenderal. Mereka masih bisa terus berjuang untuk mendapatkan uang, tetapi banyak diantara mereka memilih menjadi instruktur di sekolah gladiator atau pengawal tentara bayaran.


Berdasarkan bukti yang ditemukan di dua makam Tarquinia Ludus Magnus, gladiator adalah salah satu permainan dalam Budaya Etruscan.Gladio” adalah pedang kecil pendek yang sering digunakan dalam perkelahian. Diperkirakan pertunjukan gladiator pertama kali dilakukan tahun 264 SM, dan mulai dikenal khalayak ramai sekitar tahun 105 SM.

Setelah diadopsi Bangsa Romawi, mereka menyebutnya "gladius" (pembawa pedang gladio). Pada mulanya, pertunjukan gladiator adalah kewajiban seseorang atau lembaga negara (munera) kepada komunitasnya. Mereka biasanya orang – orang kaya dan berpangkat tinggi, menawarkan pertunjukan atau hiburan kepada masyarakat dengan biaya mereka sendiri.

Pertunjukan itu diadakan pada saat upacara pemakaman kerabat mereka, di hari libur tertentu atau saat merayakan acara-acara khusus. Berbentuk duel berdarah antar budak untuk menghormati orang yang telah mati. Sejak Kaisar Augustus berkuasa, pertunjukan ini mengalami banyak perubahan, kemudian disempurnakan oleh kaisar- kaisar selanjutnya. 



Pertunjukan gladiator meningkat pesat selama Kekaisaran Dinasti Flavia. Dimulai oleh Kaisar Flavio Vespasiano dengan membangun Koloseum, amfiteater terbesar dan terkenal di dunia. Sejak saat itu perkelahian antar gladiator berubah menjadi pertandingan olahraga nyata, populer dan menghibur. 

Bagi mereka yang berkuasa, pertunjukkan gladiator dipergunakan sebagai alat propaganda politik-militer. Dan untuk beberapa kalangan, pertunjukan ini dipakai sebagai ajang taruhan. Malam sebelum pertunjukan di adakan, mereka mengadakan makan malam terbuka untuk umum. Tujuannya, memberikan kesempatan untuk melihat para gladiator yang akan bertarung, menilai kebugaran fisik mereka dan mendapatkan ide berapa nilai uang yang akan dipertaruhkan.

Meskipun penuh dengan kekerasan, bagi warga Romawi, pertunjukan gladiator adalah hiburan. Semuanya dibiayai oleh Kaisar, warga cukup datang ke tempat pertunjukan dan antri di depan pintu gerbang. Setiap orang akan menerima tanda kayu, tulang atau timah sebagai petunjuk posisi tempat duduk mereka. Senator dan para pendeta pagan berada di barisan pertama. Barisan berikutnya para pejabat, para bangsawan, rakyat biasa, budak dan warga asing.




Acara ini berlangsung hanya satu hari, mulai pagi hari sampai sore hari. Selama acara berlangsung, makanan juga disediakan bagi para penonton. Acara dimulai dengan parade yang diiringi musik, dimulai setelah pihak penyelenggara mengambil tempat di atas mimbar. Dan kedatangan para gladiator yang diumumkan oleh Kaisar atau hakim. 

Pertunjukan di bagi dalam tiga bagian: pagi hari, perkelahian antar hewan atau hewan dan manusia (venationes), siang hari mengeksekusi tahanan dan sore hari pertarungan antar gladiator. Pertarungan sampai mati antara hewan dan manusia adalah pertarungan yang paling menarik bagi publik. Melihat hewan liar yang langka, mengagumi keahlian para pemburu dalam menghadapi hewan – hewan buas, cara menunggang kuda dan lain – lain. 

Hewan-hewan itu didatangkan dari seluruh Kekaisaran Romawi: rusa dari Inggris, jerapah dan kijang dari Mesir, serigala dan beruang dari Eropa barat, bison dari Jerman. Diangkut mengunakan perahu menyusuri Sungai Tiber hingga ke Roma. Kemudian dikumpulkan di barak, yang letaknya tidak jauh dari Koloseum dan masuk melalui koridor khusus menuju tempat pertunjukan.


Waktu makan siang didedikasikan untuk mengeksekusi para penjahat dan penghujat (orang Kristen masuk dalam daftar ini). Mereka dianggap melakukan penistaan dan pengkhianatan, karena menolak melakukan ritual agama negara (pagan) dan menolak menyembah Kaisar. Eksekusi yang sangat merendahkan dan menyakitkan, tujuannya memberikan efek jera bagi yang lainnya. 

Puncak acaranya adalah sore hari, saat pertarungan antar gladiator. Pertarungan tanpa batas waktu, akan terus berlanjut sampai seorang gladiator menyerah atau mati. Saat bertarung, gladiator juga memiliki gaya dan jenis baju tersendiri. Beberapa diantaranya: Reziari, mirmilloni, traci, secutor dan lain – lain. Supaya berjalan adil dan sesuai aturan, pertarungan ini diatur dan diawasi oleh wasit. 

Pertunjukan gladiator mulai dilarang sekitar abad ke-4 M, ketika Kaisar Constantine I berkuasa. Namun di kota – kota yang jauh dari Kaisar dan Istana Roma, pertunjukkan gladiator masih tetap berlanjut. Setelah Dinasti Theodosi berkuasa, permainan gladiator dan kekhasan lain dari dunia pagan kuno akhirnya menghilang. Arrivederci..

Trailer Ludus Magnus di kota Roma:

Sumber :
http://storieromane.altervista.org/i-gladiatori/

More articles

Holocaust Memorial Milan.

Other posts