Tuesday, September 17, 2019

Romulus dan Remus, legenda kota Roma.


Legenda adalah cerita rakyat kuno dan setiap bangsa pasti memiliki warisan itu. Budaya lisan yang menceritakan peristiwa sejarah atau asal-usul terjadinya suatu tempat. Mungkin karena belum mengenal dunia sains, orang – orang kuno sepertinya kesulitan menjelaskan fenomena alam atau fakta – fakta tertentu, yang tidak mereka pahami dengan baik. Sehingga dalam penyampaiannya, orang - orang kuno seringkali mengunakan imajinasi atau fantasi. 

Roma juga memiliki legenda itu. Cerita yang lahir ketika manusia kuno masih diatur oleh kekuatan alam, mistis dan tahayul. Legenda “Romulus & Remus” diperkirakan berkembang sekitar abad ke-12 SM (menurut sejarawan kuno tahun 1184 SM, beberapa saat setelah kehancuran Troya). Mulanya berkembang dikawasan tepi sungai Tiber, kemudian menyebar ke perbukitan Lazio dan di desa – desa kuno di sekitarnya. 

Menurut tradisi, kota metropolitan pertama itu berdiri sejak tanggal 21 April 753 SM. Roma juga tempat lahirnya bahasa latin dan salah satu peradaban kuno, yang mempengaruhi masyarakat, budaya, bahasa, sastra, seni, arsitektur, filsafat, agama, hukum dan adat istiadat di abad-abad berikutnya.


Aeneas di istana Raja Latin (Ferdinand Bol, Amsterdam, Rijksmuseum).

Sejak zaman kuno, Roma sebenarnya sudah ditempati oleh orang-orang keturunan Yunani. Mereka datang dari wilayah Arcadia, pelasgian dan Pallantio, kemudian menetap di Bukit Palatium (wilayah Lazio sekarang). Mereka berbaur dengan masyarakat asli, memperkenalkan alfabet Yunani dan mengajarkan cara hidup bermasyarakat di wilayah itu.

Data yang lebih esensial bermunculan di masa Imperator Augustus berkuasa. Pada waktu itu para sejarawan, pencinta barang antik dan penyair turut berkontribusi mengungkap asal-usul Roma. Beberapa diantaranya: Publius Vergilius Maro, Titus Livius dan Dionysios dari Halikarnassos, yang dalam karya – karyanya memberikan penjelasan terperinci tentang fondasi Roma dan alasan “Aeneas “ datang ke Italia.

Siapa itu Aeneas ? Aeneas (bahasa Yunani: Αἰνείας, Aineías, artinya "dipuji") adalah pahlawan Troya, putra pangeran Anchises dan dewi Aphrodite (Venus). Ayahnya adalah sepupu Priamos, raja Troya (keduanya adalah cucu dari Ilus, pendiri Troya). Dalam mitologi Romawi, sosok Aeneas sering digambarkan sebagai manusia yang taat kepada Dewa dan dihormati sebagai pahlawan yang ditakdirkan sebagai fondasi Roma. 


Aeneas bersama putranya Ascanius. ( Museum Ara Pacis Roma).

Kehancuran Troya membuat Aeneas dan para sahabatnya melarikan diri. Mereka berhasil mendarat di pantai Lazio dan mendirikan kota Lavinio. Aeneas kemudian beraliansi dengan Raja Latin dengan menikahi putrinya, Lavinia. Namun, pernikahan mereka membuat raja Rutuli Turnus marah. Sehingga ia bersekutu dengan raja Etruscan Mezentius, berperang melawan Latin dan Aeneas.

Bentokan ini berakhir dengan kematian Turnus. Tidak lama setelah kejadian itu, raja Latin pun meninggal. Aeneas kemudian mengambil alih komando kedua bangsa itu. Sejak itu gabungan kedua bangsa itu dikenal dengan sebutan orang - orang Latin. Ketika Aeneas meninggal, kekuasaannya jatuh ke tangan putranya Ascanius. 

Lewat Ascanius, dinasti raja-raja Alban pun lahir. Ascanius kemudian mendirikan kota Alba Longa, tempat keturunannya memerintah selama enam belas generasi. Daerah kekuasaan Alba Longa pun meluas sampai ke wilayah sekitar sungai Tiber. Keturunan Ascanius itu diantaranya : Numitore dan Amulius, putra-putra raja Proca. 

Pewaris sah raja Proca sebenarnya Numitore. Ia diusir oleh saudaranya Amulius, karena memperebutkan tahta. Namun dalam sebuah ramalan, Amulius akan digulingkan oleh keturunan Numitore. Ramalan ini membuat Amulius ketakutan, sehingga memaksa Rea Silvia, satu-satunya anak perempuan Numitore, menjadi Perawan Vestal ( dalam agama pagan tidak boleh menikah). Dengan cara ini Numitore tidak lagi memiliki penerus yang sah.

“Romulus dan Remus” ( Museum Capitolini Roma).

Tidak lama setelah kejadian itu, Rea Silvia hamil. Beberapa sumber mengatakan karena perkosaan yang dilakukan oleh salah satu pelamarnya. Sumber yang lain mengatakan, dilakukan oleh Dewa Mars. Rea Silvia pun akhirnya melahirkan si kembar, Romulus dan Remus. Segera Amulius memerintahkan pengawalnya, membawa anak kembar itu ke tepi Sungai Tiber dan meninggalkannya di sana. 

Berkat campur tangan serigala betina yang mendengarkan tangisan bayi dan menyusuinya, Romulus dan Remus pun selamat. Singkat cerita, kedua bayi kembar itu ditemukan oleh seorang gembala bernama Faustolo, bersama istrinya Acca Larentia, mereka membesarkan dua bayi itu.

Ketika dewasa, Romulus dan Remus menemukan identitas mereka sebenarnya. Kemudian membantu kakeknya Numitore, merebut kembali tahta dengan membunuh Amulius. Setelah itu, mereka meminta izin kepada kakeknya membangun kota baru. Ketika menetapkan dimana pusat kota baru itu akan dibangun, perselisihan di antara dua saudara itu pun muncul. 


Rumah kuno di zaman Romulus.

Perselisihan yang berkembang menjadi pertikaian, kemudian berubah menjadi bentrokan bersenjata. Remus akhirnya mati di tangan saudaranya dan Romulus menjadi raja. Kemudian Romulus mewujudkan kota baru itu. Mengukur perbatasan, membentengi dan mengatur masyarakatnya supaya lebih berkembang. Kota itu berubah dari waktu ke waktu, sampai menjadi kota Roma yang kita kenal sekarang.

Bagaimana dengan kota Lavinio ? sama seperti Roma, kota pantai di barat daya Roma itu masih ramai dikunjungi, terutama di saat liburan musim panas. Yang tinggal puing, hanya kota Alba Longa. Perang yang berkepanjangan antara Mezio Fufezio (raja Alba Longa) dan Tullus Ostilius (raja Roma ketiga), membuat kota ini hancur lebur dan tidak pernah dibangun lagi.

Namun bagi para arkeolog, Alba Longa tetap berharga dan istimewa. Penggalian yang dilakukan selama bertahun – tahun telah membawa hasil. Data dan bukti pendukung sastra - sastra kuno itu akhirnya ditemukan. Salah satunya, cermin bergambar seekor serigala betina, yang sedang menyusui dua anak kembar. 


Museum Aeneas di kota Lavinio.

Jika para sarjana zaman kuno Romawi menganggap, legenda mempunyai nilai sejarah yang sangat penting. Kini, dengan berbagai penemuan para arkeolog, memungkinkan kita, bisa membedakan batas-batas yang lebih presisi antara fakta dan legenda. Seperti kisah “Romulus & Remus” dalam film “The First King” (2019) yang disutradarai oleh Matteo Rovere.

Tanpa menghilangkan bukti – bukti sejarahnya, film bergender “Action & Adventure” ini menceritakan kisah tersembunyi di balik pendirian kota Roma. Mengambil latar belakang Alba Longa tahun 753 SM, tempat dimana “Romulus & Remus” berjuang meraih mimpi menjadi raja. Uniknya lagi, semua dialog dalam film ini menggunakan bahasa Proto-Italic, nenek moyang dari bahasa-bahasa Italic, terutama Latin dan turunannya. Arrivederci…

Trailer "The First King" (2019):

Sumber :
https://library.weschool.com/lezione/fondazione-di-roma-romolo-e-remo-leggenda-mito-storia-di-roma-17558.html

More articles

Holocaust Memorial Milan.

Other posts